Kisah Sang Ayah Setiap Hari Menggendong Anaknya Yang Lumpuh Pergi ke Sekolah

Sebuah kisah yang menyentuh lagi-lagi datang dari China. Banyak netizen di sana tergerak hatinya mendengar kisah nyata tentang seorang ayah yang setiap hari berjalan 28 km dan menggendong anaknya yang lumpuh ke sekolah.

Setiap hari, Yu Xukang, 40 tahun, bangun jam 6 pagi dan menggendong putranya, Qiang, berjalan ke sekolah pukul 7. Ia berjalan 2 jam lamanya dan jam 4 sore ia menjemput Qiang kembali.

Dilansir dari Dailymail, kini kita bisa melihat sosok wajah dari ayah yang patriotik itu. Ayah yang tak membiarkan mimpi anaknya ditelan kelumpuhan. Sehingga dia menggendong Qiang pagi dan sore, agar anaknya tak terlambat berangkat atau pulang sekolah.


Inilah ungkapan Yu Xukang bahwa ia tak akan menyerah dengan nasib anaknya. "Aku tahu kalau putraku cacat secara ragawi, namun tak ada yang salah dengan pikirannya. Aku tak bisa menemukan sekolah yang layak baginya dan seringkali ditolak. Namun inilah tempat yang mau menerimanya, SD Fengxi di Yibin, Sichuan, yang mana lima mil jaraknya," kata pria 40 tahun itu.

Yu Xukang berpisah dari istrinya 9 tahun lalu, dan memutuskan membesarkan Xiao Qiang sendirian. Ia akan berusaha agar anaknya tak menderita meski hanya memiliki orang tua tunggal. Dan mencarikan Xiao Qiang kesempatan terbaik dalam hidup ini. Untunglah sang anak yang berbakti ini menjawab keinginan sang ayah.

"Anakku dengan kelemahannya membuat ia tak bisa berjalan sendiri. Dan itu artinya ia juga tak bisa mengendarai sepeda. Meski usianya 12 tahun tapi tingginya hanya 90 cm. Namun aku bangga karena ia adalah yang paling pintar di kelas dan aku tahu dia akan meraih banyak hal besar. Impianku adalah dia akan sekolah di perguruan tinggi," ceritanya dengan bangga.

Sejak September tahun lalu, Yu Xukang selalu bangun jam 5 pagi, menyiapkannya sarapan dan berjalan 4,5 mil ke sekolah. Ia berjalan lagi ke tempat tinggalnya untuk bekerja dan mengais rejeki, lalu kembali jalan ke sekolah untuk menjemputnya.

Hidup memang nampak sulit bagi Yu Xukang, namun ini adalah perjuangan yang layak ia lakukan demi anaknya. Mimpinya dan sang anak jauh lebih besar dari beban tubuh Qiang atau jarak yang setiap hari ditempuhnya. Semoga keluarga kecil ini selalu diberi limpahan rejeki dan kemudahan.
SUMBER