Wah sudah awal bulan lagi nih, yang baru habis gajian mungkian banyak yang sumringah, senang dan jauh dari rasa stress. Tapi bagaimana nanti jika sudah akhir bulan atau bahkan baru pertengahan bulan. Pernahkah anda mengalami kondisi di mana perasaan kita seperti orang
yang bangkrut? Atau, malah pernah merasakan bangkrut dalam arti
sebenarnya?
Sebenarnya seberapa pun jumlah uang yang kita miliki, semua tergantung
pada bagaimana kita menyikapinya. Jika bisa mengelola dengan bijak,
serta tidak menjadikan uang sebagai satu-satunya ukuran kebahagiaan,
maka stres karena uang bisa kita hindari. Namun, jika masih sering
merasakan stres karena urusan uang, beberapa hal berikut bisa dicoba
agar uang jadi “sahabat” dan bukan “beban”:
• Kurangi berbagai keinginan
Daripada merasa stres karena terlalu banyak pilihan, akan lebih baik
fokus pada beberapa keinginan saja. Niscaya, kebutuhan keuangan yang
dirasa sulit dipenuhi akibat terlalu banyak pilihan, akan berkurang
dengan sendirinya, sehingga derajat stres pun bisa dikurangi.
• Sadari bahwa ada yang lebih berkekurangan
Semepet-mepetnya sisa uang, syukuri bahwa masih ada uang yang tersisa.
Sementara, bisa jadi di luar sana ada orang yang tak punya uang sama
sekali. Kalau itu belum cukup mengatasi rasa tertekan akibat kurang
uang, coba ingat-ingat, pasti pernah suatu kali Anda merasa berada di
ujung tanduk. Ada masalah yang seolah tak bisa terselesaikan, tapi
ternyata berhasil Anda lewati. Jadikan itu sebagai referensi, bahwa akan
selalu ada harapan di tengah berbagai ujian asalkan kita tetap bijak
dan semangat untuk memperbaiki kondisi yang terjadi.
• Komunikasikan dengan orang terdekat
Salah satu fakta menyebutkan, bahwa rumah tangga kadang hancur
gara-gara masalah keuangan. Begitu juga hubungan baik pertemanan, bisa
putus gara-gara soal fulus. Maka, salah satu hal utama yang perlu
dilakukan agar tak mengalami stres soal keuangan adalah dengan
mengomunikasikan segala hal tentang uang dengan pasangan atau orang
terdekat yang bisa diajak mencari solusi terbaik bersama-sama.
• Patuh pada rencana yang telah ditetapkan
Salah satu cara untuk mengurangi beban pikiran soal uang adalah dengan
mengalokasikan keuangan bulanan pada kas-kas yang telah ditentukan. Pos
pengeluaran yang sudah pasti akan membuat kita lebih mudah mengatur
uang—saat sedang berlebih dan saat sedang kekurangan—sehingga tahu
persis skala prioritas mana yang lebih penting untuk didahulukan. Dari
rencana itu, kita juga bisa mengevaluasi, pos mana saja yang berpotensi
membuat kita stres. Jangan-jangan, rasa senang di awal bulan karena bisa
beli barang idaman, begitu di akhir bulan berubah jadi stres karena tak
bisa membayar hal yang lebih penting.
• Alokasikan uang untuk “bersenang-senang”
Salah satu cara untuk menghindari dari stres adalah melakukan rekreasi.
Setelah me-manage keuangan dengan baik, alokasikan uang “sisa untuk
memanjakan diri menikmati barang atau jasa dengan potongan harga atau
promosi khusus yang sering ditawarkan berbagai toko. Sensasi mendapat
barang dengan harga yang lebih murah kadang mampu membuat seseorang bisa
lebih bahagia, karena efek “merasa” telah berhemat untuk mendapat
barang tertentu. Sensasi rasa senang itulah yang akan membuat rasa stres
bisa berkurang. Tentu dengan catatan, jangan sampai malah kebablasan.
Pada intinya, kita sendiri yang bisa mengatur kondisi jiwa dan pikiran.
Kalau stres karena uang, coba tengok kembali, evaluasi diri, apa saja
yang perlu dibenahi dalam mengatur keuangan kita. Jika kita berhasil
mengendalikan keuangan kita secara efektif dan efisien, niscaya rasa
stres pun bisa kita taklukkan. Sukses selalu untuk Anda!
SUMBER