Bisa dikatakan seorang pekerja lepas hampir selalu waswas apabila
menyangkut soal penghasilannya. Karena jumlah pendapatannya per bulan
sering kali tidak menentu, begitu juga dengan waktu penerimaannya.
Kondisi ini tentu sangat berbeda dengan karyawan tetap sebuah perusahaan
yang menerima gaji setiap bulannya dalam jumlah yang sama. Meski
begitu, di situlah letak seninya bekerja sebagai tenaga lepas. Setiap
pekerja lepas harus mampu mengatur arus kasnya sebaik mungkin agar
masalah ketidakmenentuan pendapatan yang diterimanya itu tidak
mengganggu kebutuhan hidupnya sehari-hari.Menata keuangan bagi pekerja lepas sebenarnya ada dua alternatif, yaitu meningkatkan pendapatan atau mengurangi pengeluaran. Jika Anda bisa meningkatkan pendapatan, pastinya pengeluaran tidak perlu diutak-atik secara menyeluruh. Cara menambah penghasilan bisa diperoleh dengan menaikkan honor atau memperbanyak proyek. Misal, jika Anda bekerja sebagai penerjemah lepas dan biasanya menerima 50 halaman terjemahan dari satu perusahaan, Anda bisa meminta tambahan tanggung jawab dari perusahaan tersebut. Alternatif lain, Anda mencari proyek dari perusahaan lain. Tapi jika sekiranya, pendapatan tidak juga meningkat, mau tidak mau Anda mesti membenahi pengeluaran.
Berikut beberapa kiat yang mungkin bisa membantu setiap pekerja lepas untuk mencukupi kebutuhannya dengan penghasilannya yang tidak tetap:
1) Mencatat pemasukan
Catatan lengkap tentang jumlah uang yang didapatkan setiap bulan dapat digunakan untuk mengatur rencana keuangan. Mengingat besaran uang yang diperoleh tiap bulan tidak menentu, Anda perlu melihatnya secara per tahun. Untuk menentukan jumlah pasti penghasilan per bulan, Anda perlu menjumlahkan total penghasilan Anda selama 3 tahun terakhir. Setelah itu, hitung rata-rata penghasilan bulan Anda.2) Menghitung pengeluaran
Buat daftar atau pos-pos keuangan per bulannya. Sederhananya, pengeluaran bulanan dapat terbagi menjadi pengeluaran tetap, pengeluaran insidental, dan tabungan. Contoh pos-pos yang termasuk ke dalam pengeluaran tetap antara lain biaya makan dan minum, transportasi, tagihan internet atau telepon. Pengeluaran insidental seperti sakit atau kecelakaan (sekadar berjaga-jaga saja). Tapi, hal ini bisa dilakukan sesuai keinginan Anda masing-masing, misal sebesar 10% dari penghasilan.Lalu, pos tabungan adalah rencana yang disusun sebagai pegangan jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, misal order dari klien sepi atau mungkin bisa untuk memenuhi rencana di masa depan, seperti menyicil kendaraan atau rumah. Pos tabungan untuk kebutuhan pengeluaran jika suatu saat orderan kerja sedang sepi, Anda bisa menyisihkan honor setidaknya sejumlah pengeluaran Anda selama tiga bulan.
3) Menyimpan dana cadangan
Karena penghasilan pekerja lepas tidak stabil, sebaiknya dana cadangan yang dibentuk lebih besar dari pada pegawai tetap. Jika pegawai berpenghasilan tetap diharapkan membentuk dana cadangan sebesar 2-3 kali pengeluaran per bulan, maka pekerja lepas sebaiknya menaikannya menjadi 6 kali pengeluaran rutin per bulan. Jika saat ini Anda sudah memiliki sejumlah dana tertentu sesuai kebutuhan dengan kebutuhan minimal cadangan, maka pisahkan dana ini ke dalam sebuah rekening tersendiri. Namun jika sama sekali tidak memiliki simpanan uang tunai, sebaiknya Anda segera menyisihkan minimal 10% penghasilan secara rutin setiap bulannya.4) Menetapkan aturan ketat
Bersikap ketat berarti disiplin. Atur pengeluaran dan pemasukan sebaik mungkin agar uang yang masuk dan uang yang keluar bisa seimbang. Inti dari pengaturan ini adalah Anda harus pintar-pintar memilah dan memilih untuk mengeluarkan uang pada saat yang tepat dan untuk produk yang tepat pula.5) Jangan membelanjakan uang yang belum diperoleh
Seorang pekerja lepas bisa saja mengalami keterlambatan pembayaran dari kliennya. Jadi, hindari sebisa mungkin untuk membelanjakan uang sebelum benar-benar menerimanya di rekening penampung Anda.Dengan mengatur keuangan, minimal dengan cara sederhana, kenikmatan hidup sebagai seorang pekerja lepas pun bisa diraih.
SUMBER