Elinor Ostrom Wanita Pertama Pemenang Nobel Economics

Elinor Ostrom dan Oliver Williamson mendapat Nobel Economics Prize (Nobel Ekonomi 2009) tahun lalu. Kemenangan Ostrom sekaligus menorehkan sejarah pertama kalinya seorang wanita menyabet Nobel Ekonomi.
Elinor Ostrom meraih gelar bergengsi ini, terkait penelitian yang dilakukannya mengenai upaya untuk mengatasi perubahan iklim dan kebangkitan dari krisis ekonomi.

Bersama dengan pemenang nobel dari kategori lainnya, Ekonom ini akan mendapat hadiah sebesar USD10 juta (1,42 juta dolar dan 980.000 euro). Tahun ini Nobel Ekonomi merupakan yang terakhir diumumkan, dibanding lima penghargaan yang lain.

Nama Ostrom sebenarnya sudah santer beredar sebagai pemenang nobel bidang ekonomi. Lantas, kabar burung itu menjadi benar adanya. "Ini suatu kejutan yang sangat mengejutkan. Sangat luar biasa," tuturnya seperti dikutip dari AFP.
"Saya pikir kita sudah memasuki era baru dan penghargaan nobel ini mengakui bahwa perempuan memiliki kemampuan untuk melakukan kegiatan ilmiah yang besar. Sebagai wanita pertama, saya pikir ini sebuah kehormatan. Saya berharap, saya bukan wanita terakhir peraih nobel," katanya kepada wartawan ketika ditanyai mengenai kemenangannya.

Ostrom menggambarkan dirinya sebagai seorang ilmuwan politik, bukan seorang ekonom. Dia adalah profesor dari Indiana University. Dari univesitas almamaternya inilah dia melakukan penelitian.

Karya ilmiahnya terinspirasi oleh langkah yang dilakukan ibunya pada Perang Dunia II. Kala masa sulit itu, ibunda Ostrom bukannya lari menyelamatkan diri namun justru memberikan dorongan bagi para tentara. Sang ibunda memberikan makanan bagi  pasukan Sekutu. Kekacauan situasi ini ternyata sama dengan kondisi kekacauan ekonomi yang terjadi sejak 2008 lalu akibat kredit macet Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) di Amerika.

Dalam penelitiannya, dia menekankan pentingnya pengelolaan sumber daya alam (SDA) secara natural. Karena, SDA adalah kebutuhan khalayak banyak. pengelolaan sumber daya alam seperti hutan, danau, dan populasi ikan oleh komunitas lokal, lebih baik dilakukan secara natural daripada ada campur tangan pihak luar, termasuk birokrat.

Ostrom menuturkan, dia telah melakukan penelitian bagaimana penduduk lokal bersama pemerintah menyelesaikan permasalahan yang sulit. "Ketika masing-masing individu bekerja sama, membangun kepercayaan dan rasa respek maka mereka bisa keluar dan menyelesaikan masalah," imbuh dia.

Menurut Komite Nobel, penelitian yang dilakukan Ostrom ini membuka sisi  lain mengenai krisis ekonomi.  "Penelitiannya mengandung gagasan yang menantang. Bahwa properti umum saat ini kurang dikelola baik baik oleh pemerintah pusat atau swasta," kata salah satu juri yang tidak disebutkan namanya.

Selain Ostrom, ekonom Oliver Williamson juga dinobatkan sebagai pemenang Nobel Ekonomi. William mengembangkan teori bahwa bisnis berfungsi sebagai struktur untuk resolusi konflik. Akademisi di University of California ini mengajukan tawaran berupa organisasi hierarkis seperti yang mewakili struktur pemerintahan alternatif, yang berbeda dalam pendekatan terhadap penyelesaian konflik kepentingan.

Upacara penganugerahan nobel yang akan digelar di Oslo, Norwegia, 10 Desember mendatang. Selain Ostrom dan William, Pesiden Amerika Serikat Barack Obama juga diumumkan sebagai pemenang Hadiah Nobel Perdamaian.

Elinor Ostrom lahir pada 7 Agustus 1933. Selain jabatan akademis sebagai profesor di Universitas Indiana, wanita mandiri ini juga dikenal sebagai pendiri sekaligus pimpinan Pusat Studi Keberagaman Institusional di Arizona State University.

Adapun Oliver Williamson lahir pada 27 September 1932. Dia merupakan penulis ekonomi terkemuka AS. Williamson menyandang gelar profesor dalam ilmu administrasi bisnis,ekonomi,dan hukum di University of California. Sebagai ilmuwan di bidang ekonomi, dia kerap meneliti serta rajin menulis jurnal dan artikel ekonomi
sumber:okezone.com