Jika ada pepatah yang mengatakan bahwa untuk bekerja, Anda memerlukan setidaknya sebuah modal, maka pepatah itu adalah benar. Namun, pemikiran masyarakat tentang bagaimana relasi antara modal dan uang kerap kali salah. Modal sering diartikan sebagai uang. Tanpa uang, Anda tidak memiliki modal untuk melakukan apa pun. Benarkah itu?
Kenyataannya yang terjadi, uang tidak dapat membeli segala macam modal meskipun beberapa keterampilan dapat dibeli. Artinya, Anda tidak harus memiliki banyak uang untuk memulai usaha Anda!
Faktor pertama yang menentukan tentulah seberapa besar niat Anda untuk berusaha, tanpa niat Anda tidak akan pernah beranjak dari tempat duduk Anda saat ini. Sungguh sangat disayangkan, banyak pula yang telah memiliki modal utama ini pada akhirnya berhenti dan merasa gagal di tengah perjalanannya dalam berusaha. Mengapa hal ini dapat terjadi?
Kebanyakkan dari mereka yang mengaku gagal akan merasa putus asa walaupun memiliki niat yang kuat, meskipun niat tersebut pada akhirnya pupus dan sirna. Lalu yang muncul dalam benak adalah kalimat-kalimat seperti berikut, “Aah, nyatanya pepatah itu bohong! Aku memiliki niat yang kuat dan aku telah berusaha sekuat tenaga, aku telah mencoba segala jalan yang ada!”. Ia akan menyesali segala kekurangan yang ia miliki, kemudian ia akan duduk terkulai di kursinya dan menjalani kehidupan ke mana pun angin bertiup. Menurut pendapat saya, tidak ada yang lebih menyedihkan daripada seorang pribadi yang saya uraikan di atas.
Perhatikanlah penyebab seseorang merasa gagal, ia tidak berhasil menemukan jalan untuk mendapatkan modal yang terus membawanya semakin dekat kepada tujuan yang diimpi-impikannya. Pada kenyataannya, sebuah jalan akan selalu ada bagi mereka yang ingin berusaha dan ingin melihat. Jika memang tidak ada keterampilan apa pun yang Anda miliki, juga sepeser pun kocek di kantong Anda, maka Anda akan selalu dapat memanfaatkan setiap detik waktu kehidupan Anda di dunia ini.
Bagaimana caranya?
Setelah mengumpulkan niat yang kuat, tidak perlulah Anda mencoba setiap jalan yang ada di hadapan mata. Lihatlah dengan teliti masing-masing jalan tersebut, bila tidak ada yang memungkinkan Anda untuk mencapai tujuan maka buatlah jalan yang baru. Lihatlah setiap kesempatan, buka mata dan pikiran Anda! Jangan pernah dibutakan oleh kegagalan karena kegagalan akan selalu berbuah keberhasilan, tanamkan kalimat itu lekat-lekat dalam pikiran Anda.
Sebuah contoh sederhana yang saya temukan dengan mudah. Misalkan Anda adalah seorang ibu rumah tangga, dan Anda ingin sekadar memiliki sedikit penghasilan tambahan. Anda juga memiliki banyak waktu luang karena anak-anak Anda sudah dapat hidup mandiri. Dalam kasus ini, tokoh Anda sangat memiliki banyak sekali kesempatan untuk mewujudkan keinginannya meskipun Anda tidak memiliki keterampilan apa pun. Anda tidak dapat memasak, Anda tidak memiliki keterampilan apa pun yang dapat diuangkan!
Oleh karena tokoh Anda di atas dikondisikan tidak memiliki keterampilan apa pun, maka jauh lebih mudah bagi orang lain yang memiliki keterampilan sebagai modal awal bukan? Perhatikanlah keadaan, situasi, atau hal-hal yang sedang digemari masyarakat. Analisis juga adakah celah yang dapat dimanfaatkan. Ingat, waktu yang Anda miliki juga merupakan modal yang dapat diandalkan. Mungkinkah Anda membeli bahan baku untuk kerajinan tangan dan menjualnya ketika sudah Anda kreasikan? Mulai dari cross stitch, hingga crotchet dapat Anda kerjakan karena prosesnya relatif mudah, terlebih lagi bagi mereka yang memiliki banyak waktu luang. Pergilah ke HobbyCraft sewaktu-waktu dan lihatlah harga cross stitch yang telah jadi, bandingkan dengan harga bahan baku yang dapat Anda peroleh. Cukupkah keuntungan lebih dari empat kali lipat dari modal awal memuaskan Anda? Jika sekiranya ide di atas tidak memungkinkan bagi Anda, ada banyak sekali ide-ide serupa yang dapat dimanfaatkan.Atau anda cukup berkreasi sebagai reseller atau menjualkan produk orang lain dan mengambil untung dari sana, mudah bukan?
Ketika Anda tidak memiliki keterampilan apa pun, ingatlah bahwa waktu pun dapat berbuah manis dalam perjalanan karier Anda. Cobalah !
Oleh: Sunlita Citra Tanggyono
sumber:www.penulislepas.com