Semua manusia pasti ingin hidup sehat, bahagia, dan panjang umur! Lalu, apa rahasianya? Bagaimana caranya? Mari kita tanyakan kepada Walter Breuning, warga negara AS kelahiran Minnesota. Orang luar biasa ini bukan dokter, bukan pula ahli kesehatan. Melainkan, pria tertua di muka bumi ini. Usianya: 113 tahun!
Menurutnya, rahasianya sederhana saja. Seperti diberitakan oleh Oprah.com, Breuning menjawab demikian:
- Makan secukupnya; sesuaikan dengan kondisi tubuh dan kegiatan Anda. Walter mengaku, selama 30 tahun terakhir, ia hanya sarapan dan makan siang. Bukan karena tak mampu atau ingin hemat, tapi karena kesadaran sendiri. Dengan cara ini, berat badannya selalu stabil, di angka sekitar 62,5 kilogram. Makanan favorit Walter adalah hati sapi dan bawang putih.
- Konsumsi buah dan air putih sebanyak-banyaknya. Walter sendiri, membiasakan dirinya untuk selalu mengonsumsi buah pisang dan jeruk. Juga, maksimal 1 gelas kopi setiap hari. Katanya, berkat pola makan ini, ia tidak pernah harus berobat ke dokter.
- Banyak berbuat baik atau menolong orang lain. Sikap ini akan memberikan pengaruh positif pada kesehatan fisik dan mental Anda, demikian tutur Walter. Menurut para ahli, membantu/menolong orang lain juga termasuk ke dalam perilaku jenis "prososial" (atau lebih khusus lagi disebut sebagai "altruisme"). Walster dan Piliavin (1972) mendefinisikan altruisme sebagai perilaku menolong yang sukarela, menuntut pengorbanan dari pelakunya, dan digerakkan oleh sesuatu di luar harapan untuk mendapatkan keuntungan material ataupun keuntungan secara sosial (misalnya dipandang baik oleh lingkungan).Perilaku prososial biasanya muncul saat seorang manusia menyadari bahwa ada pihak lain yang mengalami kesulitan. Kebiasaan ini akan tertanam di dalam diri manusia dan akan muncul secara otomatis saat melihat sesama yang membutuhkan. Lantas, apa gunanya menolong orang lain? Menurut Dinastuti, M.Psi, psikolog bidang klinis, dosen, sekaligus trainer di Universitas Katolik Atma Jaya, Jakarta, salah satu kegunaan yang sangat jelas dari membantu orang lain adalah bahwa perilaku tersebut membuat pelakunya merasa lebih baik. Karena tanggungjawab sosial yang tertanam di dalam diri kebanyakan orang, menolong orang lain terasa "melegakan" karena berarti mereka telah menjalankan sebagian dari tanggungjawab mereka sebagai anggota masyarakat.Jika ada saudara dekat yang anaknya masuk rumah sakit, menjenguk dan menyumbangkan sedikit uang bagi mereka akan membuat orang mereka telah berbuat sesuatu. Ada perasaan berguna dan berharga saat seseorang berhasil menolong mereka yang membutuhkan.Menolong orang lain juga terkait dengan nilai-nilai yang dianut oleh seseorang, termasuk nilai-nilai pribadi serta keagamaan yang mendorong pengikutinya untuk selalu melakukan perbuatan baik.Menolong orang lain yang memiliki latar belakang yang berbeda dengan diri kita juga dapat membantu kita belajar serta memahami hal-hal baru. Manfaat yang lain dari menolong orang lain adalah memberikan tantangan bagi diri sendiri, terutama jika situasi dan kondisi yang harus dihadapi saat itu relatif sulit. Para relawan yang terjun langsung pada saat terjadi bencana alam, aksi terorisme, perang ataupun kerusuhan tentu tahu akan bahaya yang menghadang mereka. Jangan lupa, menolong orang lain pun dapat memberikan teman, pengetahuan, pengalaman, dan bahkan mengubah pandangan hidup kita. Aktivitas menolong bisa dilakukan dalam berbagai bentuk. Salah satu yang paling populer adalah memberikan waktu. Kita dapat melakukan kunjungan ke panti werdha ataupun rumah sakit, sekadar untuk duduk dan menemani orang lansia ataupun pasien mengobrol. Kita juga bisa menyumbangkan tenaga. Saat tsunami terjadi di Aceh, banyak relawan yang datang hanya untuk bekerja membersihkan sampah dan puing tanpa dibayar. Dinastuti menyebutkan satu film bagus tentang perilaku menolong, yaitu "Pay It Forward". Inti dari film itu bisa menjadi pelajaran baik bagi kita. Saat ada orang lain yang menolong Anda, jangan membalasnya langsung kepada orang tersebut melainkan tolonglah orang lain. Dengan demikian, kebaikan tidak akan berhenti pada dua orang saja, tetapi akan terus berlanjut dan menyebar ke lebih banyak orang.
- Banyak bergaul/bersosialisasi.
- Selalu mengaktifkan tubuh dan pikiran. Awalnya, Walter melakukannya dengan cara membaca. Kini, setelah penglihatannya kabur, ia mengaku banyak mendengarkan radio.
- Bekerja keras. Walter bekerja sebagai manajer di dua perusahaan sekaligus, hingga usia 99 tahun dan ia sangat menikmati pekerjaannya. "Etika kerja yang baik telah membuat saya sehat. Lagipula, hard work won't kill you-kerja keras tak akan membunuhmu!"
sumber: andriewongso.com