Tentu Anda sering mendengar pepatah bijak yang berbunyi, ”ketekunan akan berbuah kesuksesan”. Namun, sudahkah ketekunan yang Anda lakukan berbuah kesuksesan besar dalam hidup, seperti yang dialami oleh Prof Dr Kikunae Ikeda, seorang ilmuwan penemu umami asal Jepang. Ketekunannya melakukan penelitian hingga menemukan umami telah berhasil membuahkan perubahan besar tidak hanya bagi hidupnya sendiri, tetapi juga bagi bangsa dan umat manusia.
Pada 1908, Prof Dr Kikunae Ikeda (1864-1936) menemukan rasa kelima yang dapat menstimulasi saraf perasa manusia, yaitu rasa gurih, yang dalam bahasa Jepang disebut umami. Penemuan itu merupakan hasil dari penelitian panjang yang dilakukan. Setelah belajar di Jerman dan melihat cara orang Jerman memenuhi kebutuhan nutrisinya, rupanya Prof Ikeda melihat ”hasil” yang nyata dalam ukuran fisik dan kecerdasan orang-orang Jerman.
Tak ayal, Ikeda terpacu untuk menemukan rahasia yang terkandung dalam makanan keju, tomat, dan daging yang biasa dikonsumsi orang Jerman, untuk diterapkan pada makanan masyarakat Jepang. Dengan tidak mengenal lelah, Ikeda meneliti makanan orang Jepang, khususnya dalam sajian sup yang digemari masyarakat. Dalam proses penelitian, ternyata Ikeda menemukan rasa gurih yang berasal dari kaldu yang terkandung dalam rumput laut atau kombu.
Rasa gurih yang ditemukan itu kemudian dipatenkan oleh Ikeda serta diproduksi secara massal dengan merek Ajinomoto (= sumber rasa) bersama seorang pengusaha bernama Suzuki. Yang menakjubkan, penemuan Ikeda itu ternyata telah terbukti membantu usaha meningkatkan gizi bangsa Jepang sehingga dapat menyamai bangsa-bangsa Eropa. Bahkan, jerih payah Profesor Ikeda yang sudah 100 tahun itu berguna bagi pemenuhan gizi umat manusia hingga sekarang.
Lewat kisah hidup Prof Ikeda, terbukti ketekunan memang dapat berbuah kesuksesan. Kisah singkat tersebut hanyalah sepenggal dari gambaran perjuangan hidup seorang penemu umami asal Jepang, Prof Ikeda, yang diungkap secara lengkap dalam komik pendidikan berjudul Umami: Rasa yang Lezat dan Sehat.
sumber: http://oase.kompas.com/read/2010/03/01/13402120/Mari.Belajar.dari.Seorang.Penemu.Umami