"Jangan mandi di malam hari, nanti bisa kena penyakit rematik!" Banyak orang sudah terlanjur percaya dengan hal itu. Tetapi benarkah? Atau hanya mitos belaka?
Menurut dr R Sutomo Slamet Iman Santoso, ahli penyakit dalam, sebenarnya waktu yang optimal untuk bekerja adalah delapan jam sehari agar tidak mengganggu kesehatan. Tentu tidak ada larangan Anda bekerja lebih dari delapan jam. Namun, bila terus-menerus, seiring bertambahnya umur ketahanan badan akan menurun perlahan-lahan. Badan lengket saat bekerja di ruangan ber-AC menandakan konsentrasi cairan di badan sudah berkurang. Ruangan dingin sifatnya akan menarik sebagian air dari badan kita. Dengan demikian, komposisi cairan tubuh juga akan berubah. Kadang-kadang, walaupun kita merasa segar di ruangan ber-AC, sesungguhnya badan kita sudah sangat penat. Hal-hal ini memungkinkan pertahanan tubuh Anda berkurang secara perlahan-lahan dan Anda tidak menyadarinya.
Mengenai mandi malam, sebenarnya hal itu tidak menjadi masalah jika orang tersebut dalam keadaan fit (segar). Tentu ada cara-cara mandi malam yang relatif aman untuk tubuh, misalnya tidak mandi malam dengan air dingin dan dalam keadaan badan gerah sekali. Ini dapat berbahaya. Anda bisa merasakan jantung berdebar-debar kalau hal itu dilakukan, bukan?
Bila ingin mandi malam, keadaan badan Anda harus segar, tidak terlampau letih. Siramkan air mandi dari bak ke tubuh secara bertahap sehingga badan akan menyesuaikan diri dengan air dingin tersebut (badan tidak kaget). Namun, kalau sudah sangat letih dan gerah, sebaiknya Anda istirahat terlebih dahulu untuk mendinginkan badan agar tidak kaget saat mandi.
Bila memang harus terpaksa mandi di malam hari, sebaiknya gunakan air hangat, terlebih lagi setelah beraktifitas dan tubuh dalam keadaan lelah, air hangat akan membantu untuk merelaksasi otot-otot tubuh yang tegang . Jika Anda mandi terlalu malam dan cuaca dingin dapat menyebabkan timbulnya keluhan pada persendian atau yang biasa disebut rematik, untuk itu usahakan untuk mandi tidak dengan air dingin.
Rematik sebenarnya penyakit yang jenisnya mencapai 100 macam ini menyerang persendian. Itu sebabnya, rasa sakit dan bengkak pada sendi menjadi gejala umum. Penyakit ini bisa tidak hanya diderita oleh orang tua tapi juga bisa diderita oleh remaja bahkan anak-anak.
"Rematik bisa menyerang orang tua penyebabnya karena usia lanjut. Kalau terjadi pada penderita dibawah usia 20 tahun, itu terjadi karena proses peradangan, sistem kekebalan yang tidak benar. Ada produksi anti bodi pada tubuh yang tidak normal," kata ahli penyakit dalam (internist) dan rheumatologi, Dr Bambang Setyohadi.
Bambang menjelaskan, penyebab penyakit rematik sendiri belum bisa diketahui pasti, alias masih misterius. Itu sebabnya, mandi malam bikin rematik hanyalah mitos.
Meski demikian, bukan berarti penyakit ini tergolong remeh. Bambang mengungkapkan, hanya sekitar 5 persen penderita penyakit ini yang bisa sembuh total.
"Kita tidak bisa mengatakan seorang penderita bisa sembuh tuntas. Kita sebut remisi, bukan tuntas. Walaupun sembuh itu bisa kambuh lagi, hanya beberapa persen yang bisa sembuh total," jelas pria berkacamata ini.
Menurut dia, dalam keadaan darurat, penderita rematik bisa menggunakan obat-obat yang dijual bebas. Namun jika 2 atau 3 hari kemudian masih mengalami rasa sakit, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter.
"Nanti akan diberikan obat-obat yang benar-benar untuk rematik. Agak keras, tetapi bisa memblok rematiknya," pungkasnya.
"Rematik bisa menyerang orang tua penyebabnya karena usia lanjut. Kalau terjadi pada penderita dibawah usia 20 tahun, itu terjadi karena proses peradangan, sistem kekebalan yang tidak benar. Ada produksi anti bodi pada tubuh yang tidak normal," kata ahli penyakit dalam (internist) dan rheumatologi, Dr Bambang Setyohadi.
Bambang menjelaskan, penyebab penyakit rematik sendiri belum bisa diketahui pasti, alias masih misterius. Itu sebabnya, mandi malam bikin rematik hanyalah mitos.
Meski demikian, bukan berarti penyakit ini tergolong remeh. Bambang mengungkapkan, hanya sekitar 5 persen penderita penyakit ini yang bisa sembuh total.
"Kita tidak bisa mengatakan seorang penderita bisa sembuh tuntas. Kita sebut remisi, bukan tuntas. Walaupun sembuh itu bisa kambuh lagi, hanya beberapa persen yang bisa sembuh total," jelas pria berkacamata ini.
Menurut dia, dalam keadaan darurat, penderita rematik bisa menggunakan obat-obat yang dijual bebas. Namun jika 2 atau 3 hari kemudian masih mengalami rasa sakit, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter.
"Nanti akan diberikan obat-obat yang benar-benar untuk rematik. Agak keras, tetapi bisa memblok rematiknya," pungkasnya.
*)Dikutip dari berbagai sumber