Menganalisis Hati, Fikiran & Tindakan Diri Sendiri

Sebagai manusia biasa yang sedang berproses menambah kedewasaan berfikir dan bersikap tak jarang rasa 'iri' menghampiri ketika melihat ataupun mendengar tentang pencapaian teman ataupun orang lain yang dikenal akan sesuatu yang juga diimpikan, dan juga entah mengapa seperti ada bisikan 'rasa senang' ketika mendapati orang tersebut tersungkur dalam permasalahan  berat  yang mengkhawatirkan.


Mencoba menyerapi dan menganalisa apa yang terjadi dengan isi hati dan fikiran ini, bukankah kita seharusnya ikut berbahagia ketika menyaksikan insan lain sedang bergembira dan berusaha terlibat membantu ketika kenestapaan menyinggahi mereka terlebih itu adalah orang yang cukup dekat dalam pergaulan kita.

Ternyata tak mudah mendidik diri sendiri, berjuta artikel motivasi telah dibaca, beribu nasihat telah didengar, dan beratus kejadian baik telah disaksikan belum juga mampu meredakan guncangan 'jahat' diri sendiri. Terbukti kita sangat membutuhkan ketegasan akan keputusan dari apa yang akan kita rasakan, fikirkan & lakukan dalam kehidupan ini, jadi semua yang telah diketahui itu menjadi tak bermakna kalau kita tidak memutuskan untuk memihak kepada yang kita yakini benar dan telah terbukti benar adanya.

Mencoba belajar menasehati diri sendiri, kenapa teman bisa terlebih dahulu mencapai 'mimpi' yang juga diimpikan sedangkan diri ini masih berusaha melepaskan ikatan  kebutuhan ragawi keseharian. Kenapa diri ini sulit sekali untuk berbaik sangka kepada kehidupan. Kenapa tidak berusaha memperbaiki kualitas hati dan berfikir yang menjadi solusi. Mungkinkah keluhan ini yang menjadi penyebab tertundanya apa yang diinginkan dan direncanakan ?.

Ya, itulah barangkali alasan Tuhan yang cukup logis untuk menunda terwujudnya rencana baik diri ini. Barangkali jika saat ini semua itu diberikan, semakin jauhlah Tuhan dari kehidupan, lupalah sudah niat baik untuk membantu sesama, semakin larut dalam perasaan, pemikiran dan tindakan negatif yang semakin diyakini benar adanya. Zaman sudah membuktikan betapa banyak manusia yang kehilangan kendali akan dirinya sendiri ketika mimpi-mimpinya telah diraih, semoga Tuhan senantisa memberi petunjuk akan ketetapan keputusan hati, fikiran & tindakan kita untuk selalu berada di jalan kebenaran yang telah dibuktikan kebenarannya sehingga keyakinan akan itu semakin benar dan membenarkan.

Terima kasih Tuhan karena masih Kau berikan asa didalam hati agar manusia senantiasa berbaik sangka dalam kehidupan ini bahwa perwujudan mimpi - mimpi mereka itu ibarat orang yang sedang mengantri. Manusia diharuskan tetap berusaha memutar roda kesuksesan seraya menunggu giliran, siapa yang bertahan dan konsisten akan pilihannya lambat atau cepat pasti di raih beriringan dengan berputarnya roda kesuksesan yang tengah berada diatas.

Klik di sini untuk info seputar Dunia Komputer