Arthur Kotch, M.D., Direktur Kesehatan dari The Sleep Disorders Center di Rumah Sakit Danbury, Connecticut mengatakan bahwa dengkuran mengindikasikan terganggunya pernafasan seseorang.
Mendengkur merupakan salah satu gejala utama dari Obstructive Sleep Apnea (OSA), yakni apnea dan hipopnea yang berlangsung saat tidur akibat sumbatan pada saluran napas atas.
Apnea adalah henti napas selama 10 detik atau lebih sedangkan hipopnea adalah sumbatan sebagian saluran napas atas yang disertai desaturasi oksigen minimal 4% selama minimal 10 detik. Gangguan ini dapat menyebabkan kematian mendadak. Saat mendengkur, suplai oksigen ke seluruh tubuh terganggu akibat menyempitnya saluran nafas.
Bila gangguan suplai oksigen itu berlangsung lama, tubuh kita akan kekurangan oksigen. Kadar oksigen dalam darah pun menurun drastis. Hal ini akan berdampak pada proses rusaknya saraf-saraf otak. Karena itu, penderita sleep apnea akut seperti ini membutuhkan penanganan yang serius agar tidak terjadi kerusakan saraf otak secara permanen.
Untuk penderita sleep apnea ringan, dengkuran dapat diredam dengan cara sederhana berikut:
-Cobalah tidur dengan posisi miring dan hindari tidur terlentang. Posisi miring akan membuat aliran udara di tubuh lebih lancar dan menghindari dengkuran. Sedangkan tidur terlentang akan membuat jalur pernapasan terhalang oleh otot di sekitar lidah yang jatuh ke belakang.
-Tidurlah dengan posisi kepala yang agak tinggi. Hal ini akan membuat Anda lebih mudah bernafas dan mencegah terjadinya dengkuran.
-Kurangi konsumsi obat-obat yang mampu menimbulkan kantuk, sebab obat-obatan ini dapat menimbulkan gangguan nafas saat tidur.
-Kurangi berat badan bagi penderita yang mengalami kegemukan. Lipatan lemak disekitar leher dapat menghambat aliran udara dan mengakibatkan dengkuran.
-Hindari minuman beralkohol dan rokok. Sebab keduanya dapat membuat Anda tidur mendengkur.
-Dengkuran juga dapat dipicu oleh adanya amandel. Jika demikian, segera lakukan operasi amandel.
Sumber
Temukan Kebahagiaan Sejati DISINI