Biasanya anak lain mengungkapkan keinginan pribadinya menjelang ajal menjemput karena penyakitnya itu. Tetapi Hope malah balik bertanya pada tim yang mengunjunginya. “Berapa banyak anak yang sedang menanti harapan (terakhirnya) terkabulkan?” Tim itu menyebutkan 155 orang. Kemudian ia menyebutkan bahwa keinginannya adalah ke-155 anak itu bisa terpenuhi harapannya. Ia bahkan mengatakan keinginannya itu bisa terpenuhi pada 16 Januari 2004, atau 30 hari kemudian.
Namun mereka tak putus asa. Maka dibuatlah program pemenuhan permintaan Hope itu dengan nama “Celebration of Hope”. Sumbangan pertama datang dari teman orang tua Hope di mana perusahaannya menyumbang US$35.000 pada 18 Desember 2003. Hari esoknya cerita tentang Hope dimuat di harian lokal, Charlotte Observer. Keith Larson, seorang pembaca tergugah untuk membantunya menggalang pengumpulan dana setelah membacanya dan segera menghubungi Make-A-Wish Foundation dan juga ayah Hope, Stuart Stout. Stuart menyarankan agar Keith mengadakan talkshow di radio untuk menggugah masyarakat Charlotte.
Di radio Keith mengemukakan bahwa target pengumpulan US$1 juta itu bisa dipenuhi pada hari Natal 2003. Namun hingga hari Natal tiba angka itu belum terpenuhi. Make-A-Wish Foundation kemudian mencari berbagai cara untuk membuat terobosan. Mereka kemudian menyelenggarakan talkshow baik di radio maupun TV lokal. Menariknya, selama acara talkshow itu banyak yang tersentuh dan bahkan ada yang datang ke studio dan menyumbang US$100.000.
Akan tetapi sebelum harapan Hope itu terpenuhi, pada 4 Januari 2004 Hope meninggal. Dana yang terkumpul saat itu baru US$500.000. Mungkinkah per tanggal 16 Januari 2004 bisa terkumpul US$1 juta?
Ayah Hope, Stuart, menunggu akhir acara itu dengan cemas. Mungkinkah target US$1 juta itu bisa terpenuhi? Acara yang diselenggarakan mulai jam 11 siang itu berlangsung hingga petang. Sejumlah orang yang hadir menyumbangkan dananya. Petang harinya panitia mengumumkan hasil pengumpulan dana selama 30 hari itu. Ternyata terkumpul dana sebanyak US$1.116.000. Stuart langsung melonjak kegirangan. Stuart menyebutkan, mendiang anaknya, Hope, sebenarnya sudah yakin keinginannya itu bisa terpenuhi sesuai waktunya. Dan ternyata dengan berbagai usaha target itu bisa terlewati.
Stuart kemudian menuliskan buku riwayat anaknya yang inspiratif itu dengan judul Hope’s Wish. Ternyata ada produser film yang tertarik untuk mengangkatnya ke layar lebar yang sekarang masih dalam proses produksi. Diharapkan dalam memperingati 10 tahun “Celebration of Hope” itu tahun ini, film tersebut bisa segera diputar di bioskop-bioskop. (Sumber)
--------------- DIBELI PERLENGKAPAN KOS BEKAS KAMU : Laptop / Komputer / TV / LCD / PS / Lemari / Kipas Angin / Buku / Kasur, DLL. HUB: 085229108283 / pinBB: 2A 4994 AD (JOGJA - Sekitarnya Kami Jemput) ---------------