Buka matamu lebar-lebar dan gunakan logika saat jatuh cinta ...

Berita mengenai pembunuhan berseri yang dilakukan oleh seorang wanita berkebangsaan Jepang ini sebenarnya telah terungkap pada bulan November 2009. Akan tetapi latar belakang dan masa kecil yang membuat si pembunuh wanita melakukan perbuatan keji barulah diungkap akhir-akhir ini (awal Februari 2010) Inilah sepenggal kisah sang penjagal kaum pria dari negeri sakura tersebut
.
Penjagal kaum pria yang terkenal seantero Jepang bernama Kijima Kanae (untuk penulisan bahasa asing, seperti biasa merupakan kebalikannya, Kanae Kijima). KoKiers, inilah wanita yang merupakan pelaku sekaligus otak dari semua kejahatan baik penipuan berupa uang dan juga membunuh para korban. Kijima Kanae yang saat ditangkap pihak kepolisian Jepang berusia 35 tahun. 

Kijima Kanae (35 tahun) ini merupakan wanita yang berhasil mengelabui korbannya sebanyak 9 - 10 pria. Yang pasti korban pembunuhan ada 4 pria, luar biasa memang kejahatannya. Data korban hingga saat ini pun masih berubah -ubah, terutama korban dari segi materi yaitu uang. Modus penipuannya bermacam-macam. Dengan dalih akan menikah dengan korban maka Kijima Kanae mulailah berkeluh kesah plus menipu dengan cara "halus".
Cara menipunya sungguh bikin para pria langsung jatuh kasihan mulai dari ayahnya yang menderita sakit parah, beban moral kakak perempuannya sebagai single mother, adiknya yang cerai, keluarga tidak bahagia, ibunya yang jatuh sakit, pokoknya kondisi keluarganya sungguh mengenaskan dan butuh uluran bantuan berupa materi. Namanya "jatuh cinta" apalagi hubungan sudah menghangat (sudah akan menikah), tentu saja para pria ini bertindak diluar nalar yaitu sebagai pahlawan penolong bagi kekasih tercinta.
Jangan Anda bayangkan Kijima Kanae dari segi fisik secantik Miyabi atau berbody aduhai alias sexy . Tidak sama sekali. Akan tetapi itulah kehebatan "mulut berbisa" Kijima Kanae. Dalam artikel ini, penulis tidak menitikberatkan pada body/ penampilan belaka akan tetapi cukup banyak pria jatuh cinta karena penampilan yang wah dan sexy bukan? Konon Kijima kanae sangat pandai bercerita/ merayu, membujuk hingga para korban seperti kerbau dicucuk hidungnya, sukarela mentransfer sejumlah uang yang lumayan besar jumlahnya.

Salah satu korban Kijima Kanae yang terbaru adalah Ooide Yoshuki (41 tahun). Korban ini ditemukan meninggal dunia dalam kondisi terbelit safety belt (sabuk pengaman) di mobil sewaan. Kejadian ini terjadi di Tokyo pada musim panas tahun lalu (2009). Mulanya pihak kepolisian mengira korban melakukan bunuh diri karena keracunan karbon monoksida (Co). Tidak disangka tidak dinyana, hasil pemeriksaan di laboratorium memastikan bahwa Ooide-san jelas-jelas mati akibat dibunuh. Akan tetapi tetap saja pihak kepolisian Jepang kehilangan jejak pelakunya.

Setelah dilakukan penyelidikan secara mendalami, barulah terungkap tabir siapa pembunuh Ooide. Korban mempunya satu kebiasaan yang sangat baik yaitu selalu menulis buku harian (diary). Dalam blognya tertulis "Di usia 41 tahun, akhirnya aku akan melepas masa lajang, dan hari ini aku akan menemui keluarga calon isteriku".

Akibatnya sedikit demi sedikit pihak kepolisian Jepang menemukan titik terang pelaku pembunuhan terhadap Ooide Yoshuki. Begitulah Kijima Kanae ditangkap pihak kepolisian dan dari mulut tersangkalah di ketahui masih ada korban pria lain. Ooide pun sebelum dibunuh telah mentransfer sejumlah uang buat Kijima Kanae, sekitar 4,7 juta yen, "luar biasa" bukan? Total ada sekitar 4 korban pria tewas terbunuh dan 9-10 kaum pria tertipu dalam bentuk materi alias uang (termasuk 4 korban pria yang tewas). Itulah yang menyebabkan Kijima Kanae dikenal sebagai Penjagal kaum pria. Disebut penjagal kaum pria karena korban pembunuhan cukup banyak (beberapa pria).

Korban Kijima Kanae lain yang terekspos di mass media Jepang adalah Ando Kenzo (80 tahun), penduduk Chiba. Semua korban dan pelaku berada di wilayah Kanto yaitu, Tokyo, Saitama, Ibaraki, Kanagawa, Gunma, Yamanashi, Tochigi dan Chiba. Ando Kenzo pun ditemukan meninggal dunia di rumah sendiri akibat kebakaran hebat. Tubuhnya ditemukan dalam keadaan gosong (hangus terbakar). Mulanya pihak kepolisian Chiba pun menduga akibat kelalaian si empunya rumah ( Ando-san ). Apalagi Ando-san tinggal seorang diri di masa tuanya. Akan tetapi setelah diselidiki lebih jauh ternyata Ando Kenzo mati dibunuh.

KoKiers, masa kecil Kijima Kanae pun normal bahkan berlebihan menurut ukuran kacamata orang awam seperti penulis. Konon Kijima adalah cucu dari seorang wakil rakyat terhormat dalam parlemen Jepang. Keluarga Kijima termasuk keluarga terpandang dan berkelebihan secara finansial.

Didikan keluarga Kijima sangatlah ketat, misalnya, tidak diperbolehkan melihat televisi. Bagi keluarga Kijima televisi hanya merusak masa depan anak. Anak hanya tahu belajar dan tidak tahu bagaimana bersosialisasi dengan anak lain. Setiap pulang sekolah, Kijima Kanae disibukkan bermacam -macam kegiatan untuk mempersiapkan masa depan.

Satu kenangan yang selalu diingat oleh tersangka Kijima Kanae adalah kenangan dimasa kecil untuk selalu berlatih piano karena sang Ayah tercinta merupakan penggemar berat  musik-musik klasik. Sang Ayah akan menyeruput cerutu sembari mendengarkan dentingan suara piano yang mengalun merdu.

Di masa SMP (Sekolah Menengah Pertama), banyak teman sesama alumni Kijima Kanae terheran-heran dengan kemewahannya. Entah bagaimana dan apa yang dilakukan, yang pasti Kijima Kanae berubah, selalu bepenampilan glamor dalam seragamnya. Semua teman Kijima Kanae pun paham bahwa keluarga Kijima sangatlah ketat dalam pemberian uang saku. itulah kenangan yang tersisa dibenak teman-teman Kijima Kanae.

Kijima Kanae beranjak dewasa dan meneruskan pendidikan perguruan tinggi di ibukota Jepang, Tokyo. Karena letak kampung halaman Kijima Kanae yaitu Saitama-ken (memang bisa dikatakan dengan dekat Tokyo) lumrah juga banyak yang meneruskan pendidikan akhir di Tokyo. Di Universitas inipun, tidak diketahui alasan sesungguhnya, Kijima Kanae pun drop out di tahun ketiga. Sejak itulah keluarga kijima Kanae tidak tahu perkembangan sang anak. Yang diketahui hanya saat berita Kijima Kanae tersebar di berbagai mass media Jepang dan Internasional sebagai penjagal kaum pria sekaligus penipu uang.

Pendapat Penulis

Nasi sudah jadi bubur. Perjalanan hidup seseorang yang berakhir secara tragis. Kijima Kanae pun menyukai kemewahan dan life style kelas "wah", hanya saja caranya salah besar dengan melakukan penipuan dan pembunuhan.

Penulis tidak menyalahkan orang yang suka gaya hidup mewah sepanjang yang diperoleh dengan cara halal. Bukan dengan cara menipu, mencuri, menyerobot, mengambil yang bukan jadi haknya apalagi merenggut hak hidup orang lain.

Segala sesuatu yang berlebihan sungguh tidak baik jadinya. Tanpa menyalahkan didikan orang tua yang "super keras dan ketat", akan tetapi sedikit banyak membentuk kepribadian Kijima Kanae yang haus akan segalanya, baik perhatian dan kemewahan. Kijima Kanae tidak mau "kalah" dengan orang lain, rasa bersaing yang bagus sayangnya salah jalan, akhirnya justru merusak jalan hidupnya sendiri.

Apa yang telah dilakukan Kijima Kanae biarlah ditanggung dia sebagai pelaku kejahatan bukan? Berani berbuat, berani bertanggungjawab bukan? Bukankah saat melakukan kejahatan pun, Kijima Kanae telah paham akan resiko tertangkap pihak kepolisian bukan? jadi tanggung sendiri resikonya, sekalipun itu berarti hukuman mati bukan? Orang/pelaku yang sudah berani mengambil hak hidup orang lain berarti juga harus siap untuk menjalani hukuman mati bukan?

Akhir kata, wanita model Kijima Kanae ada cukup banyak di dunia ini, sudah sepantasnya kaum pria berhati-hati. Artikel ini bukan bermaksud menggurui pembaca, hanya saja dalam pengalaman hidup sudah cukup sering melihat bagaimana "bodohnya" pihak-pihak yang terlibat cinta, entah cinta sepasang kekasih (baik kekasih murni atau hasil selingkuh) ataupun cinta semu. Satu komentar buat yang jadi korban "Buka matamu lebar-lebar dan gunakan logika saat jatuh cinta, sesal kemudian tiada guna".

Terimakasih buat semuanya yang telah membaca dan menulis komentar.

Salam hangat dari Jepang,
Ryu & Yuka-chan no mama

sumber:kolomkita.detik.com