Dari 'Dia' Jadi 'Saya'

Harus diakui bahwa kerapkali kita membuang waktu dengan berfokus pada hal yang salah. Ada yang menghabiskan waktu untuk menyesali dan meratapi kegagalan-kegagalan di masa lalu. Ada pula yang melewatkan nikmatnya hari ini karena terlalu khawatir dengan apa yang bakal terjadi besok.

Padahal kita semua tahu bahwa masa lalu tidak bisa diubah, dan tentang masa depan, kita akan tahu nanti bila saatnya sudah tiba.

Kali ini kita akan sama-sama belajar untuk mengubah fokus pada bidang yang lain, yaitu dari mengamati tindakan orang lain menjadi mengawasi diri sendiri.
Kita bisa mengingat tiap detail umpatan yang dilontarkan oleh orang lain, namun kita lupa dengan kata-kata kasar yang kerap kita ucapkan pada mereka.

Bicara tentang tingkah laku, pada dasarnya kita melakukan apa yang orang lain lakukan, sehingga sebenarnya kita ini sama.
Kita biasanya pintar menilai orang lain dah bahkan sering menasehati mereka, akan tetapi kita tidak jarang lupa mempraktekkan apa yang telah kita nasehati itu untuk kita terapkan kedalam kehidupan kita sendiri.

Anda mungkin ingin membantah pernyataan di atas. "Dia tidak jujur! Padahal aku selalu mempercayainya". Padahal kerapkali kita juga tidak jujur padanya.

Masih banyak contoh lain jika ingin ditambahkan. Jika kita menganggap tetangga sombong, dan kita merasa bahwa ia sebenarnya tidak hebat-hebat amat, maka bukankah berarti saat itu kita secara tidak langsung menganggap diri kita lebih baik darinya. Apa bukan sombong itu namanya?!
Baiklah mulai sekarang, kita mengubah fokus perhatian yang ada. Kita belajar untuk tidak lagi terfokus atau memikirkan (menilai, menghakimi, mencibir) perilaku dan kata-kata orang lain. Sebaliknya, mari kita gunakan waktu yang ada untuk menjaga sikap dan tutur kita sendiri.

Dengan mewaspadai diri sendiri, maka kita akan mendapat banyak keuntungan positif, Pertama, kita bisa menjadi orang yang tidak mudah sakit hati, karena hanya sedikit hal menyakitkan dari orang lain yang kita ingat dalam pikiran.

Kita juga bakal menjadi orang yang lebih baik sebab kita akan banyak berpikir dan menimbang-nimbang sebelum mengatakan atau berbuat sesuatu pada orang lain.

Anda masih ingat dengan kalimat 'orang yang terluka akan melukai orang lain'?! Jika dipikir-pikir hal itu berlaku juga dalam hal ini.
Andai nantinya ada orang yang melukai Anda, maka biarlah hal itu berhenti. Jangan sampai Anda melampiaskan luka itu pada orang lain lagi, agar siklus saling melukai tersebut bisa dipatahkan.

Mari jadikan hidup ini lebih baik dan lebih indah dengan mengawasi diri kita masing-masing lebih dulu. 
sumber:kapanlagi.com