Meminta Lebih Banyak Lagi

Meminta lebih banyak lagi, kalimat ini mungkin terkesan tidak tahu berterima kasih atau serakah, mungkin saja benar kalau kata-kata tersebut kita tujukan kepada sesama manusia akan tetapi maksud saya disini adalah kita harusnya selalu meminta lebih dan lebih lagi kepada Tuhan. Tuhan sendiri memerintahkan kita untuk selalu meminta sebagaimana firmanNya Berdoalah(memintalah) maka pasti akan ku kabulkan, jadi merupakan suatu keharusan untuk kita selalu meminta kepadaNya yang memiliki seluruh alam semesta ini, karena kita adalah bagian dari alam semesta ini bukankah sudah sewajarnya kita meminta kepada yang empunya.

Saya jadi teringat ketika salah satu teman atau yang sudah saya anggap sebagai abang saya dan pembimbing saya sendiri, dia berujar 'Kalau mau meminta kepada Tuhan itu mintalah yang sangat banyak kalau perlu seluruh isi alam semesta ini jadikan milik kita, toh Dia tahu yang terbaik buat kita tidak pun Dia kabulkan seluruhnya setidaknya separuh atau mungkin 1 % dari permintaan kita itu pasti akan dikabulkan, klo mau hitung-hitungan matematis misalkan kita minta dianugerahi kekayaan berjumlah 1 triliyun  jumlah yang banyak bukan untuk kalangan sederhana seperti kita yang pendapatannya masih cukup untuk kita sendiri dan keluarga saja, ternyata dikabulkan hanya separuhnya saja atau 500 juta kan masih banyak bahkan satu persennya saja masih banyak, jadi mintalah yang banyak bukan serakah tetapi sebagai wujud pengakuan kita kalau Dia yang memiliki segalanya dan kita hanya makhluk lemah yang tiada upaya tanpa bantuan-Nya. Jikalau kita tidak pernah meminta kepada-Nya sama sekali bahkan terkadang meminta kepada selain Dia, atau meminta pas-pasan saja untuk ukuran kita, dan kemudian ternyata dikasih separuhnya saja atau kurang dan akhirnya kurang dari kebutuhan kita, jadi salah siapa?'. Mungkin ucapan abang saya ini terdengar picisan atau subyektif, itu hak orang untuk menilai tetapi menurut saya tidak ada salahnya kita berpikiran seperti itu supaya ketika kita meminta kepada Tuhan itu kita tahu apa yang kita inginkan, arah tujuan kita dan yang terpenting  pengakuan kita akan kehadiran Tuhan didala m kehidupan kita, toh permintaan tersebut juga tidak merugikan siapa-siapa jadi wajar-wajar saja bukan.

Setiap hari kita pastilah sudah merasakan karunia Tuhan yang dianugerahkan kedalam kehidupan kita selama 24 jam non stop kita minta ataupun tidak, sudah selayaknya kita mensyukuri itu semua. Sudahkah anda mengucapkan puji syukur ketika bangun pagi sebelum memulai segala aktifitas sadar kita dihari itu, kemudian langsung beribadah kepadanya sebagai wujud dari rasa terima kasih kita. Menurut saya meminta dan bersyukur itu berkaitan erat, dan untuk membuktikan keduanya haruslah dengan upaya, ya upaya kitalah yang membuktikan apakah kita telah bersyukur dan kemudian berani meminta lebih kepada-Nya.

Upaya yang saya tekankan disini ada 2 faktor, Pertama upaya kita di dunia atau kegiatan sehari-hari seperti bekerja keras, berbuat kebaikan kepada sesama makhluk hidup, berbakti kepada orang tua dan seterusnya. Dan yang Kedua adalah upaya secara spiritual seperti beribadah menjalankan syariat-syariat agama, selalu menjalankan perintahNya dan menjauhi laranganNya dan berbagai tuntunan agama lainnya yang mungkin belum bisa kita terima dengan akal sehat ataupun logika kita.

Banyak orang berkata tidak ada yang tidak bisa kita lakukan kalau kita mau bekerja keras dan pantang menyerah, itu semua benar akan tetapi itu hanya salah satu faktor penentu keberhasilan kita yang paling menentukan adalah keberuntungan. Semua orang di bumi ini pastilah mengakui kalau sesorang yang beruntung tidak ada yang bisa menandinginya. Banyak kisah orang-orang disekitar kita yang selalu beruntung, misalnya ketika memulai usaha tidak butuh waktu lama sudah bisa menuai hasil lebih sedangkan di tempat lain bertahun-tahun masih terus membenahi manajemen kekuangan yang selalu tambal sulam padahal bidang usahanya sama, metode bisnis sama bahkan namanya pun sama karena bisnis yang digeluti waralaba, apa yang kurang mungkin upaya yang keduanya, seperti yang saya maksud  diatas. Untuk memperoleh keberuntungan tidak ada lagi tempat selain Sang Maha Pemberi Keberuntungan.

Setelah kita bersyukur atas karunianya, kemudaian kita meminta lebih banyak lagi dan melakukan upaya bekerja keras dan selalu beribadah sebagai bukti kesungguhan kita akan rasa syukur dan keinginan kuat akan permintaan kita tersebut, maka biarkan Dia yang menentukan kapan waktunya kita untuk menerima wujud permintaan kita. Keyword yang mungkin bisa saya bagi melalui tulisan ini adalah kita cukup bersyukur, meminta, beribadah dan just do it. Semoga bermanfaat