Hidup bagai Truk Sampah

Suatu hari di sebuah kota besar ada seorang mahasiswi cantik yang hendak berangkat kuliah, karena kendaraan pribadinya sedang diperbaiki di bengkel diapun menggunakan jasa sebuah taxi.

Taxi yang ditumpanginya melaju pada jalur yg benar ketika tiba-tiba sebuah mobil hitam melompat keluar dari tempat parkir tepat di depan taxinya. Sang Supir taxi menginjak pedal rem dalam-dalam hingga ban mobil berdecit dan berhenti hanya beberapa cm dari mobil tersebut.Pengemudi mobil hitam tersebut mengeluarkan kepalanya dan memaki ke arah sang supir taxi. Supir taxi hanya tersenyum dan melambai saja pada orang tersebut.

Si mahasiswa sangat heran dengan sikapnya yang bersahabat, seraya bertanya, "Mengapa anda melakukannya? Orang itu hampir merusak mobil anda dan dapat saja mengirim kita ke rumah sakit!" 

Dengan penuh kebijaksanaan Sang sopir taxi menjelaskan, "Banyak orang seperti truk sampah. Mereka berjalan keliling membawa sampah, seperti frustrasi, kemarahan, kekecewaan. Seiring dengan semakin penuh kapasitasnya, semakin mereka membutuhkan tempat untuk membuangnya, dan seringkali mereka membuangnya kepada anda. Jangan diambil hati, tersenyum saja, lambaikan tangan, berkati mereka, lalu lanjutkan hidup.
Jangan ambil sampah mereka untuk kembali membuangnya kepada orang lain yang anda temui, di tempat kerja, di kampus, di rumah atau dalam perjalanan. Intinya, orang yang sukses adalah orang yang tidak membiarkan "truk sampah" mengambil alih hari-hari mereka dengan merusak suasana hati.Hidup ini terlalu singkat untuk bangun di pagi hari dengan penyesalan, maka kasihilah orang yang memperlakukan anda dengan benar, berdoalah bagi yg tidak.Hidup itu 10% mengenai apa yang kau buat dengannya dan 90% tentang bagaimana kamu menghadapinya.Hidup bukan hanya mengenai menunggu badai berlalu, tetapi juga tentang bagaimana belajar menari dalam badai hujan."

Sang mahasiswi tertegun dengan ucapan sopir taxi tersebut, ketika telah sampai dan turun dari taxi tersebut diapun tersadar kalau kita yang terus memendam masalah tanpa berusaha menyelesaikannya malah hanya menumpuknya saja sembari berusaha lari dari masalah tersebut tak ubahnya hidup bagai 'truk sampah' yang pada waktunya hanya akan menyakiti diri sendiri dan mungkin juga orang lain.