Rahasia Sukses Miliarder Richard Branson

Richard Branson dikenal sebagai miliarder yang unik. Ia berani keluar dari zona nyaman dan melakukan transformasi. Meski kini memiliki ratusan usaha, ia tetap 'membumi'. Di depan sejumlah menteri dan ratusan eksekutif di Indonesia, bos Virgin Company berambut gondrong ini berbagi rahasia suksesnya.
Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu pun terlihat serius mendengarkan kuliah Branson.


Memulai kuliahnya, Branson mengaku tak memiliki gelar formal di bidang pendidikan. Di usia yang relatif muda, 15 tahun, ia memilih berhenti sekolah untuk memulai bisnisnya. Saat itu ia mulai mengumpulkan uang sedikit demi sedikit untuk membuat majalah dan mendapatkan keuntungan dari iklan.

Pelan-pelan bisnisnya merangkak hingga kini ia memiliki 200 perusahaan di berbagai sektor. Apa rahasianya? "Memiliki keinginan besar," kata Branson dalam kuliah umum 'Inspiring Lecture Series' yang diadakan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) di Hotel Kempinski Jakarta, pada tanggal 27 September 2010 lalu.

"Saya sangat senang belajar hal-hal baru dan sangat menyenangkan jika kita mempunyai mimpi dan mewujudkan mimpi tersebut," ujarnya.

Branson mengaku beruntung meninggalkan bangku sekolah di usia muda. Setidaknya ia mendapat dua keuntungan ketika memutuskan meninggalkan bangku sekolah.
Keuntungan pertama, kata dia, semangat nothing to lose. Anak muda dapat terus mencoba, jika usaha yang dirintis gagal karena masih memiliki banyak waktu. "Yang kedua, tidak perlu memikirkan pinjaman rumah dan pacar," ujarnya sambil tertawa.

Diakuinya meninggalkan bangku sekolah membutuhkan keberanian yang kuat. Karenanya ia tidak menyarankan anak muda untuk meninggalkan sekolah. "Tapi kalian harus berani, karena di umur 24 tahun, Anda akan menghadapi kehidupan sesungguhnya," katanya.

Branson juga mengungkapkan, kiatnya sebelum memulai bisnis baru. "Kalau saya mau memulai bisnis, saya lebih mengutamakan indra keenam saya ketimbang kalkulasi-kalkukasi bisnis. Kerjakan saja," katanya. Dia juga enggan menggabungkan karir politik dan bisnis, karena diyakininya akan merusak profesionalisme.

Dalam berbisnis, Branson juga sangat menjunjung etika. Menurut dia, etika bukan saja poin penting dalam berbisnis tapi juga landasan sebuah bisnis.
Selain itu menurut Branson para pebisnis harus membuang buku teks mereka. Buku teks mengajarkan setiap pengusaha harus memiliki bisnis inti jika ingin sukses, namun teori itu tidak berlaku bagi Branson. Menurut Branson, dalam berbisnis yang terpenting adalah apa yang dikerjakan itu penuh dengan passion.
"Jika anda yakin apa yang anda kerjakan itu akan berhasil, maka kerjakanlah tanpa ragu. Lakukanlah,” katanya.

Branson kini memiliki 200 perusahaan di lebih 30 negara dengan bendera Virgin Company. Ia juga memiliki usaha musik internasional Virgin Megastore, maskapai penerbangan Virgin Atlantik, dan ratusan perusahaan lain. Beberapa bisnisnya tidak umum, seperti Virgin Galactic yang bergerak di bidang wisata ruang angkasa.

Dikutip dari:  http://bisnis.vivanews.com/news/read/179896-alasan-bos-virgin-tinggalkan-bangku-sekolah


Klik di sini untuk info seputar Dunia Komputer