Kantor berita Associated Press pada 10 Desember lalu menuturkan bahwa tunawisma asal Kota Tempe itu menemukan tas berisi uang sebesar US$ 3.300, atau sekitar Rp. 29,7 juta pada awal bulan November. Saat itu, Tally baru saja membetulkan sepeda tuanya dan uang di kantongnya sudah habis. Namun tanpa pikir panjang, Tally langsung memberikan tas tersebut ke sebuah komunitas pelayanan tunawisma di kotanya. Pria berusia 49 tahun itu tidak mengambil sepeserpun dari uang tersebut.
Sam Summer, salah satu petugas di komunitas tersebut, kemudian berusaha melacak biodata pemilik ransel dari laptop dan usb flash drive yang juga ada di dalamnya. Usahanya menemui titik terang lima hari kemudian. Rupanya pemilik tas tersebut adalah Bryan Belanger, seorang mahasiswa di Universitas Negeri Arizona. Ia tanpa sengaja meninggalkan ranselnya di stasiun KA, tempat Tally biasa ‘mangkal', ketika hendak membeli mobil bekas. Kemudian bersama Stephen Spark, staf komunitas pelayan tunawisma lainnya, Tally mengembalikan uang itu kepada Belanger. Bisa dibayangkan, betapa gembiranya Belanger, ketika menerima kembali uangnya.
Teman-teman yang Luar Biasa!
Kisah kejujuran Tally ini sampai ke telinga staf radio KTAR pada Desember ini, setelah ibu Belanger menghubungi mereka. Nah begitu beritanya disiarkan, Tally langsung menjadi pembicaraan seluruh kota. Pria itu dipuji sebagai pahlawan para tunawisma karena telah mengubah citra mereka yang buruk.
Dave Tally
Kemudian, dewan kota Tempe yang tersentuh dengan kejujurannya, membuat rekening sumbangan. Warga kota pun berbondong-bondong memberikan sumbangan, sebagai tanda penghargaan. Jumlahnya melebihi uang dia temukan, yaitu senilai US$ 8.000 (Rp 72 juta). Dan, tidak sedikit warga kota yang menawarkan pekerjaan kepada Tally, agar dapat hidup mandiri.
Seorang dokter gigi bahkan memberikan perawatan gigi, plus memasangkan gigi palsu gratis kepada Tally. Seakan-akan belum cukup, seorang pengacara juga menawarkan jasa kepadanya untuk menangani kasus-kasus lama yang menimpanya.
Sekadar tahu, dulunya Tally adalah seorang pengawas di sebuah perusahaan kontraktor. Dia kehilangan pekerjaannya pada 1999, ketika didakwa mengendara dalam keadaan mabuk. Karena itu juga, dia kehilangan izin mengemudinya. Tally sendiri mengaku, dia memang pernah kecanduan alkohol dan obat-obatan. Namun sejak 2003, ia sudah "bersih".
Lalu mengenai kejadian luar biasa ini, ia berkomentar, "Saya tidak menyangka semua berakhir seperti ini. Saat menemukan tas berisi uang itu, saya hanya berpikir bahwa itu bukan uang saya dan saya tidak berhak menggunakannya. Tas tersebut harus dikembalikan pada pemiliknya dan semuanya akan selesai. Begitu saja, sederhana kok."
Untuk warga kota yang menyumbangkan dana, ia sangat berterima kasih dan mengatakan bahwa ia akan menggunakan uang itu untuk merencanakan hidupnya. Selama ini, ia ingin membuka satu pusat pelatihan komputer. Ia juga akan memilih baik-baik, aneka pekerjaan yang ditawarkan kepadanya.
Sumber: andriewongso.com
Informasi Laptop, Komputer, Virus, Jual-Beli Bekas, click here!