From Nothing to Something: Debut Fantastis Lorenzo


Tak ada yang bisa menyangkal reputasi Jorge Lorenzo saat ini. Pembalap Fiat Yamaha asal Spanyol yang terkenal dengan penampilan nyentrik saat selebrasi juga sarat prestasi, ditambah dengan aksinya yang menghibur kala ia sedang beradu kecepatan membuat siapapun rela berpanas-panasan di suatu sirkuit demi menikmati dirinya berlaga. Seorang rookie yang menjadi juara dunia kelas 250cc tahun 2006 dan 2007, dan menjadi juara dunia MotoGP 10 Oktober 2010 kemarin walaupun hanya finish ketiga di GP Malaysia.

Bocah kelahiran Palma de Mallorca, Spanyol, 4 Mei 1987 ini memang sudah menunjukan intensitasnya terhadap dunia adu cepat di sirkuit sejak usia dini. Ia mulai mengendarai sepeda motor pada umur 3 tahun. Beberapa bulan kemudian ia mengikuti balapan pertamanya yaitu balap minicross. Tahun 1995 umur delapan tahun, ia menjuarai Balearic diikuti tahun-tahun setelahnya dengan menyandang gelar juara seperti kelas Trial, Minimoto, dan Motocross.

Lorenzo kemudian menjuarai kejuaraan nasional di 1997 dan kemudian kejuaraan Aprilia 50cc di 1998.  Sekali lagi, ia meruntuhkan hegemoni pemikiran “umur jadi penghalang untuk menapaki level lebih tinggi” saat Lorenzo memulai debutnya di usia 15 tahun untuk kejuaraan dunia motor kelas 125 cc tahun 2002. Ia menjadi rider termuda yang masuk kejuaraan dunia balap motor sepanjang sejarah. Ia meraih Grand Prix pertamanya di musim berikutnya pada seri Rio de Janeiro di Brazil.

Tanggal 25 Juli 2008 Lorenzo menapaki level yang lebih tinggi dengan bergabung bersama tim Fiat Yamaha, dimana dia harus menjadi “wingman” seorang Valentino Rossi, juara dunia yang namanya sudah jadi “jaminan mutu” di dunia MotoGP. Debut awal pembuktiannya terjadi di seri awal MotoGP Qatar dimana ia berhasil mengantungi pole positiondan finish ke 2 di akhir balapan.

Pembalap muda ini berhasil merebut pole positionpada tiga seri awal MotoGP.  Bagi seorang rookie ini merupakan kebanggaan, mengingat sebelumnya Jorge cuma dipasang sebagai pelapis sang juara dunia Rossi. Hasil signifikan ini mengejutkan banyak orang, terutama dirinya sendiri. “Saya tidak pernah percaya setiap kali mendapat pole position, terasa seperti mimpi. Saya bangga dan senang menuai hasil seperti ini," kenang Lorenzo. Tahun 2008, ia dianugrahi Rookie of The Year di ranah Motocross GP.

Tahun 2010 kemarin adalah masa keemasan seorang Jorge Lorenzo, terlebih setelah kecelakaan yang menimpa rekan sekaligus seterunya sesama tim Valentino Rossi. Langkah untuk mendominasi tahta semakin terbuka lebar. Persaingan pun memanas diantara kedua pembalap ini. Saat musim kemarin, mengutip ucapannya pada beberapa media “tidak benar kalau dua pembalap dalam satu tim bisa menjalin hubungan yang intim,” dan kemudian langsung dibalas oleh Rossi sesaat setelah Jorge mendulang gelar juara dunia musim lalu, “Jorge perlu ekstra kerja keras buat mempertahankan gelarnya di musim 2011 ini. Mempertahankan lebih sulit daripada merebut.” Baik Jorge maupun Rossi memang terkenal dengan “dua musuh dalam satu selimut”, Gesekan diantara keduanya begitu terasa baik di dalam sirkuit maupun diluar.

Lorenzo terkenal dengan gaya menyalipnya dari sisi luar trek, yang kemudian membuat dirinya dibaptis dengan julukan ‘X Fuera’ oleh para penggemar fanatiknya. Lorenzo berpendapat bahwa motor bukan hanya harus cepat, tapi harus lincah pula stabil dan dapat digunakan dalam kondisi paling extreme sekalipun. “Motor balap M1 dapat menjadi motor andalan selama turun di GP. Dan memang, diperlukan jam terbang tinggi untuk dapat “menyatu” dengan motor balap berteknologi tinggi ini” ucap Jorge. Alasan yang sama mengapa ia memilih teknologi Oakley, pemimpin inovasi teknologi terdepan dalam eyewear. Filosofi Oakley “sesuatu yang tidak mungkin hanyalah tantangan biasa” juga dianut oleh Jorge demi mencapai posisinya hari ini. Rider Oakley ini mengakui keunggulan teknologi dan inovasi yang terdapat dalam lensa Oakley . Rider muda ini mempercayakan MotoGP Signature Series Dispatch yang desain khusus oleh Oakley untuk jadi pelindung matanya saat beraksi di sirkuit. Buka link berikut buat mengetahui lebih jauh debut sang rookie bersama industri eyewear terdepan, Oakley di http://bit.ly/hjyRZw

Tidak hanya di dalam sirkuit, Jorge juga aktif ikut dalam aktivitas kemanusiaan. Bulan Januari 2010, ia ambil bagian dalam konfederasi internasional Oxfam untuk membantu korban bencana alam gempa bumi di Haiti tahun 2010.  Baru-baru ini, Jorge mengikuti jejak sejumlah olahragawan, termasuk pembalap Formula One Lewis Hamilton dengan meluncurkan buku biografi. Biografi berjudul "My Story So Far" ini memiliki konten perjalanan hidup serta karirnya sebagai pembalap profesional,  juga berupa opini pribadi dan sejumlah pengakuan orang-orang terdekatnya. Ia tak mau terjebak dalam arogansi. Lorenzo  tetap berjuang mempertahankan konsistensinya baik di sirkuit maupun di kehidupan sehari-harinya, seperti dilansir majalah The Times. Lorenzo juga dikenal dengan karakter ceria dan flamboyan, yang membuat dirinya selalu menjadi sorotan kamera di manapun ia berada. Ia dikenal memiliki selera humor yang tinggi dan tidak biasa saat selebrasi kemenangannya di sirkuit, terutama saat dominasinya musim 2010 kemarin. Kadang ia menjadi astronot, pegolf, dan yang terakhir ia “nekad” membawa maskot Mario Bros (serial game Nintendo) saat ia menjadi juara dunia di Malaysia tahun 2010 kemarin.

Bagaimana dengan musim 2011?  Cermati gerak-gerik sang Rookie dalam mempertahankan gelar juaranya.

*Teks oleh Jerry Tobing
Sumbere

Informasi Laptop, Komputer, Virus, Jual-Beli Bekas, click here!