Siapa sih yang gak mau jadi orang kaya? punya mobil mewah, punya rumah
megah, makanan serba enak, tidur dikasur empuk, rumah gak bocor ketika
hujan, Bisa punya istri 4 (hehehe... ini kalo jadi orang kaya khan bisa
dengan mudah nafkahin istri), yang pasti enak banget jadi orang kaya.
Berikut TIPS untuk jadi orang kaya:
1. Qona'ah
Rasulullah bersabda:
“Kekayaan tidaklah diukur dengan banyaknya harta, namun kekayaan yang hakiki adalah kekayaan hati.” (HR. Bukhari dan Muslim; dari Abu Hurairah)
“Barangsiapa yang melewati harinya dengan perasaan aman dalam
rumahnya, sehat badannya, dan memiliki makanan untuk hari itu, maka
seakan-akan ia telah memiliki dunia seisinya.” (HR. Tirmidzi; dinilai hasan oleh Al-Albani)
Kaya hati, atau sering diistilahkan dengan “qana’ah“, artinya adalah ‘nrimo (menerima) dan rela dengan berapa pun yang diberikan oleh Allah Ta’ala. Berapa pun rezeki yang didapatkan, dia tidak mengeluh. Mendapat
rezeki banyak, bersyukur; mendapat rezeki sedikit, bersabar dan tidak
mengumpat. Nah kalau kita sudah punya sifat ini bisa dipastikan kita akan menjadi orang paling kaya didunia ini bahkan melebihi Bill Gates (sopo maneh kie??)
2. Banyak bersedekah
Allah berfirman:
“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang
menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih
yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah
melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. dan Allah
Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha mengetahui.” (Al Baqarah: 261).
Lho hubungannya apa dengan kiat menjadi kaya? sabar dulu, berikut penjelasannya:
Rasulullah bersabda:
“Harta tidak akan berkurang dengan sedekah. Dan seorang hamba yang pemaaf pasti akan Allah tambahkan kewibawaan baginya.” (HR. Muslim, no. 2588)
jika seseorang banyak bersedekah, maka Alloh akan menambahkan kepadanya
kenikmatan entah didunia maupun diakhirat, kenikmatan ini bisa berupa
bertambahnya harta, bertambahnya umur, dihindarkan dari mara bahaya dll.
Coba bayangkan jika seseorang sakit parah, berapapun harta yang dia
punya tidak akan mampu menolongnya, atau jika seseorang dalam bahaya
maka tidak akan berguna harta bendanya. Nah, dengan sedekah harta kita
akan sangat berguna bagi kita, dan inilah arti KAYA sesungguhnya yang
melebihi nikmat KAYA hanya dilihat dari banyaknya jumlah uang.
3. Mulailah dari yang kecil maka engkau akan mendapatkan yang besar.
Dari An Nu’man bin Basyir, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Barang siapa yang tidak mensyukuri yang sedikit, maka ia tidak akan mampu mensyukuri sesuatu yang banyak.” (HR. Ahmad, 4/278. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan sebagaimana dalam As Silsilah Ash Shohihah no. 667).
“Barang siapa yang tidak mensyukuri yang sedikit, maka ia tidak akan mampu mensyukuri sesuatu yang banyak.” (HR. Ahmad, 4/278. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan sebagaimana dalam As Silsilah Ash Shohihah no. 667).
Nah, jika kalian ingin banyak harta maka mulailah untuk mensyukuri harta
yang ada saat ini, karena dengan mensyukuri apa yang sudah ada maka
Allah akan menambah kenikmatan tersebut.
Allah berfirman: " Sesungguhnya jika kalian bersyukur, Kami pasti menambah (nikmat) kepada kalian.” (Q.S. Ibrahim : 8)
4. Banyak berikhtiar dan bertawakkal
Arti ikhtiar adalah berusaha semaksimal mungkin mencari rizki dijalan
yang halal, sedangkan bertawakkal adalah menyerahkan hasilnya setelah
kita menempuh semua ikhtiar semampu kita. Jadi antara sifat tawakkal dan
ikhtiar harus berbarengan, seiring sejalan.
5. Banya beristighfar
Alloh berfirman:
“Dan
hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada-Nya.
(Jika kamu mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi
kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu sampai kepada waktu yang
telah ditentukan dan Dia akan memberikan kepada tiap-tiap orang yang
mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya. Jika kamu berpaling, maka
sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa siksa hari kiamat”. (Hud: 3)
Nah, Alloh sudah berjanji jika kita banyak beristighfar maka Dia akan
memberi kenikmatan yang baik dan terus menerus, sedangkan Alloh adalah
dzat yang tidak mungkin mengingkari janjiNya.
Al Imam Hasan Albashry berkata:"Salah satu tanda lemahnya iman adalah ia
lebih mempercayai apa yang ada ditangannya dari pada yang ada ditangan
Allah" [Mawa'id al imam hasan albashry hal 77-78]