Tanpa terasa kita sudah memasuki tahun baru kembali, apa saja yang telah Anda lakukan
untuk keuangan Anda? Mengevaluasi kesehatan keuangan adalah hal paling
mendasar yang wajib Anda lakukan sebelum mulai berinvestasi.
Seseorang yang sehat secara finansial, umumnya tahu kondisi aset dan
utangnya, mampu untuk selalu bayar cicilan utang tepat waktu, dan tahu
bagaimana cara menggunakan aset dan sisa arus kas untuk mencapai
berbagai keinginan dalam hidup. Apakah ini Anda?
Cara termudah
untuk mengetahui kesehatan keuangan adalah dengan melakukan financial
check up. Proses ini bisa dikerjakan sendiri atau pun bisa dengan
konsultasi bersama seorang perencana keuangan. Anda akan diajak untuk
menghitung ulang jumlah aset dan jumlah utang yang dimiliki saat ini.
Selain itu, Anda juga akan diminta untuk membeberkan berapa jumlah
penghasilan yang diterima setiap bulan dan ke mana saja larinya
penghasilan tersebut.
Ada lima area yang harus Anda perhatikan
untuk menentukan seberapa sehat keuangan Anda, dan seberapa dekat Anda
dalam mencapai berbagai keinginan dalam hidup.
Pertama, dana
darurat. Setiap orang wajib punya dana darurat setidaknya 3 kali
pengeluaran rutin bulanan. Jadi, kalau tiap bulan perlu Rp 5 juta untuk
hidup, maka jumlah dana darurat minimal adalah Rp 15 juta. Meski
demikian, saya sangat sarankan Anda untuk menargetkan 12 kali
pengeluaran rutin bulanan, mengingat kondisi ekonomi global yang masih
kurang menentu.
Dana darurat ini harus berbentuk aset likuid dan nilainya tidak
turun, seperti tabungan, deposito, dan reksadana pasar uang. Jika saat
ini tidak punya dana darurat, mulailah menyisihkan 10% dari penghasilan,
sedikit demi sedikit hingga hasil ideal tercapai.
Kedua, utang.
Jumlahkan semua pembayaran minimum tagihan utang Anda. Ini termasuk
kartu kredit, kredit kendaraan, kredit perumahan, dan kredit dana tunai.
Jumlah total pembayaran segala cicilan utang Anda tidak boleh melebihi
35% dari penghasilan rutin bulanan. Khusus untuk cicilan kredit
perumahan, porsinya tidak bisa melebihi 30% dari penghasilan rutin
bulanan.
Misalkan, gaji bulanan Rp 10 juta, maka maksimal cicilan adalah Rp 3
juta. Jika cicilan Anda melebihi itu, Anda harus kerja ekstra membayar
pokok utang agar cicilan per bulan bisa turun.
Jangan lupa diversifikasi
Ketiga,
pundi-pundi pensiun. Siapkan masa depan Anda dengan mulai berinvestasi
untuk dana pensiun. Percaya atau tidak, Anda pasti akan mengalami masa
penurunan produktivitas. Untuk Anda yang karyawan, pasti akan pensiun.
Untuk Anda yang punya bisnis, ada masanya meneruskan bisnis ke anak.
Merencanakan dana pensiun sangat vital untuk Anda yang tidak rela punya
gaya hidup yang menurun di masa depan.
Coba periksa berapa banyak dari penghasilan sekarang yang disisihkan
untuk investasi pensiun. Anda yang karyawan, umumnya telah menyisihkan
8% dari gaji dalam bentuk JHT Jamsostek dan produk DPLK. Tapi, nilai ini
tidak cukup!
Usahakan untuk menyisihkan 10% dari penghasilan ke
produk investasi yang sesuai untuk dana pensiun. Jika ada bonus atau
THR, Anda bisa gunakan momentum ini untuk menambal kekurangan investasi
di bulan-bulan sebelumnya.
Keempat, pundi-pundi pendidikan. Di
Indonesia, biaya pendidikan menjadi ketakutan terbesar banyak orangtua.
Bagaimana tidak, dengan kenaikan biaya pendidikan yang rata-rata bisa
mencapai 15% per tahun, Anda tidak bisa trial and error dalam
mempersiapkan masa depan si buah hati.
Pastikan Anda sudah menghitung berapa kebutuhan dana pendidikan anak
Anda dan Anda sudah berinvestasi untuk mencapainya. Ingat, saya minta
Anda berinvestasi, bukan berasuransi untuk menambah saldo dana
pendidikan.
Kelima, asuransi. Melindungi nilai aset dan nilai
ekonomis jiwa Anda sangatlah penting. Satu kejadian sakit keras atau
musibah yang dapat melenyapkan rumah, dapat menghancurkan kesehatan
keuangan Anda. Jika Anda punya tanggungan (anak, orangtua, atau
saudara), maka punya asuransi jiwa murni menjadi wajib untuk Anda.
Proteksi diperoleh dengan asuransi, menambah jumlah kekayaan yang
diperoleh dengan menabung dan berinvestasi. Evaluasi kebutuhan proteksi
Anda, dan pastikan Anda punya asuransi yang benar-benar dibutuhkan oleh
keluarga Anda.
Keenam, diversifikasi kekayaan. Mari evaluasi
aset, dana pensiun, dan dana pendidikan Anda. Apakah aset Anda
terdiversifikasi dengan baik? Atau, nyaris 100% uang Anda ada di
tabungan dan deposito? Memiliki aset yang tersebar di tiga alokasi
berbeda adalah hal yang bijaksana. Kombinasi yang harus ada: aset likuid
stabil (tabungan, deposito), aset investasi fisik (logam mulia,
properti), dan aset investasi di pasar modal (reksadana, ORI, sukuk
ritel, saham).
Untuk masing-masing kategori, Anda bisa pilih salah satu. Perhatikan
tujuan finansial Anda, situasi Anda saat ini, dan berapa banyak waktu
yang Anda punya untuk mencapai berbagai keinginan tersebut.
Memiliki keuangan yang sehat adalah langkah awal menuju tahap financial freedom.
Seperti halnya tubuh manusia, kesehatan keuangan itu harus diraih dan
dipelihara. Pastikan rapor Anda hijau untuk enam prioritas di atas.
Betul, sehat itu bukan segalanya. Tapi, tanpa sehat, segalanya jadi tak
berarti. Live a beautiful life!
(Sumber)
--------------- DIBELI PERLENGKAPAN KOS BEKAS KAMU : Laptop / Komputer / TV / LCD / PS / Lemari / Kipas Angin / Buku / Kasur, DLL. HUB: 085229108283 / pinBB: 2A 4994 AD (JOGJA - Sekitarnya Kami Jemput) ---------------