Sudahkah Anda Menyusun Rencana Pengeluaran Bulanan?

Bagi Anda yang menerima gaji di tanggal 25 ataupun di tanggal-tanggal lain, notifikasi sms banking dengan pemberitahuan bahwa gaji telah parkir dengan manis dalam rekening mungkin sudah sangat dinanti-nanti. Tak heran pula pada tanggal-tanggal ini, orang-orang berbaris rapi di ATM. Entah untuk membayar tagihan, isi ulang pulsa atau mengambil uang tunai.

“Sayangnya, masih sedikit yang punya saldo positif hingga hari ke-25” ujar Prita Hapsari Ghozie, SE, MCom., CFP, perencana keuangan independen dan direktur ZAP Finance (www.zapfin.com).  “Alasan terbesar gaji bulanan habis di tengah jalan adalah tidak adanya rencana pengeluaran yang sistematis, sehingga mengambil uang seperti kurang terkendali.”

Adakah cara untuk keluar dari lingkaran tersebut? Prita membagi tipnya.

Membuat Rencana Pengeluaran

Menurut Prita, setiap bulan Anda wajib membuat desain rencana pengeluaran yang Anda susun saat menerima gaji. Kuncinya terletak pada rencana pengeluaran yang disusun harus realistis dan menggambarkan pola hidup Anda yang sebenarnya.

“Untuk membuat alokasi pengeluaran yang realistis, Anda perlu me-review jenis dan jumlah pengeluaran Anda selama tiga bulan ke belakang,” ungkap Prita. “Dari sini, biasanya Anda akan tahu tipe spender seperti apa diri Anda, apakah lebih banyak belanja untuk urusan kuliner, fashion, buku, peralatan hobi atau yang lain.”

Selain itu, review ini juga bisa membantu Anda untuk memutuskan pos-pos apa saja yang bisa dilakukan penghematan atau dihilangkan sama sekali.

Catat! Langkah berikutnya adalah membuat semacam buku harian yang berisi catatan pengeluaran selama sebulan.

“Anda bisa mencatat barang atau jasa yang dibeli, jumlah yang dibeli dalam satuan unit, nominal transaksi, waktu pembelian, dan tempat pembelian setiap hari,” Prita menyarankan.

Bandingkan Pengeluaran Aktual dengan Rencana

Terakhir, adalah membandingkanlah rencana pengeluaran yang Anda susun di awal bulan dengan buku harian pengeluaran Anda. Terkejut dengan angkanya?

“Jika rencana pengeluaran yang Anda buat sama atau tidak berbeda jauh dengan pengeluaran aktual Anda, maka selamat,  Anda sudah paham tipe spender seperti apa diri Anda ini,” jelas Prita. “Anda hanya perlu memeriksa pos-pos pengeluaran mana yang bisa dialihkan menjadi pos tabungan dan investasi tanpa mengubah pola hidup Anda secara drastis.”

Di sisi lain, apabila rencana pengeluaran yang disusun berbeda jauh dari kenyataan, maka Anda perlu melakukan revisi terhadap anggaran tersebut. Untuk itu Prita meminta Anda untuk memerhatikan kembali buku harian pengeluaran dan periksa pos-pos pengeluaran yang bocor.

Cari tahu apakah kebocoran tersebut disebabkan oleh pola belanja Anda sendiri atau mungkin ada faktor-faktor eksternal yang terjadi. Hal ini akan sangat membantu dalam proses revisi anggaran.   

Di bagian akhir, Prita menegaskan bahwa membuat rencana pengeluaran lebih dari sekadar menyusun angka-angka.

“Ini adalah bentuk menghargai kerja keras Anda sendiri,” tegas Prita. “Anda tentu tidak mau, kan, uang yang didapatkan dari keringat sendiri diberikan ke pihak lain tanpa memberikan suatu nilai bagi kehidupan Anda? Live a beautiful life!” (sumber)