Tren berwirausaha semakin santer
terdengar. Di mana-mana muncul ajakan untuk meninggalkan status karyawan
menjadi pengusaha. Berbagai seminar dan buku-buku tentang wirausaha pun
semakin laris di pasaran. Semakin banyak pula yang tergelitik
memulainya.
Ada yang dengan mulus dan sukses, namun ada pula yang jatuh saat mulai melangkah, dan akhirnya kembali lagi menjadi karyawan.
Menjadi pengusaha memang
menyenangkan. Anda tidak lagi terikat oleh jam kerja rutin yang
mengharuskan Anda berangkat pagi dan pulang sore setiap hari. Dengan
menjadi pengusaha, Anda bisa mengatur sendiri waktu kesibukan dan
liburan Anda.
Anda yang berminat beralih menjadi pengusaha, ada baiknya memahami dahulu apa saja yang harus Anda persiapkan agar tidak gagal.
Mulailah saat masih menjadi
karyawan. Jika saat ini Anda masih menyandang status karyawan, jangan
buru-buru memutuskan berhenti dari pekerjaan itu. Namun, mulailah
merintis bisnis Anda. Ingat, untuk berbisnis Anda membutuhkan uang.
Sisihkanlah dari gaji Anda untuk membiayai usaha Anda. Ketika bisnis
Anda sudah benar-benar menghasilkan keuntungan yang membuat Anda tak
lagi bergantung kepada gaji, itulah saat yang tepat untuk keluar dari
pekerjaan Anda.
Jual yang Anda suka. Banyak pegawai
bank yang sukses membuka bengkel motor. Atau, politikus yang sukses
dengan bisnis kulinernya. Dalam bisnis, passion memainkan peran penting.
Mulailah berbisnis tentang sesuatu yang Anda suka dahulu. Jika Anda
suka memancing, mungkin Anda akan sukses jika membuka toko peralatan
pancing.
Jangan sambilan. Tidak ada bisnis
sukses yang dijalan sebagai sambilan. Meskipun Anda tergolong pemula
dalam bisnis, bukan berarti Anda tidak bisa profesional untuk
mengelolanya. Pelajari bisnis Anda, lakukan riset, buat perencanaan dan
diskusikanlah dengan orang-orang yang profesional di bidang itu.
Rutinitas pekerjaan di kantor bukanlah alasan Anda tidak memiliki waktu
untuk menjalankan bisnis Anda. Ingat, dalam bisnis yang dibutuhkan
adalah keseriusan. Jika Anda serius menjalani, maka hasilnya pun akan
“serius”.