Perjuangan Hidup Nenek-Nenek Yang pantang Menyerah

 

(c) chinanews
Anda masih sering mengeluh tentang sulitnya hidup? Atau sering uring-uringan karena gaji tidak kunjung naik? Lihatlah hidup nenek ini. Usianya sudah 70 tahun lebih, tetapi terpaksa bekerja mengangkat galon-galon air mineral yang sangat berat. Kami yakin, di antara pembaca yang masih muda, mengangkat galon air adalah hal yang berat. Lebih baik meminta bantuan orang lain daripada mengangkat sendiri galon air minum.

(c) english.sina.com
(c) english.sina.com
Silakan bayangkan bagaimana jadinya seorang wanita tua harus mengangkat galon-galon air setiap hari. Inilah kisah nyata yang terjadi di Distrik Shijingshan Beijing, China. Nama wanita ini adalah Gao Meiyun, dia seorang janda yang tinggal bersama anaknya yang lumpuh dan cucunya yang sakit. Pada tahun 2008, sang cucu mengalami kecelakaan dan harus mendapat operasi pada kedua kakinya. Otomatis, Gao Meiyun berhutang pada banyak pihak untuk biaya operasi. Hari demi hari dihabiskan untuk bekerja keras melunasi hutang tersebut, sekaligus mencukupi kebutuhan sehari-hari. Selama bertahun-tahun, Gao Meiyun mengantar dan mengangkat sendiri galon air pesanan pelanggan dalam kondisi cuaca seburuk apapun.
(c) english.sina.com
(c) english.sina.com
Dengan berat badan yang hanya 38 kg, Gao Meiyun harus mengangkat galon air yang masing-masing bisa mencapai 20 kg. Pekerjaan ini terpaksa dilakukan karena hanya inilah cara yang bisa ditempuh Gao Meiyun untuk mendapatkan uang dan membiayai pengobatan anaknya. Anaknya sendiri tidak dapat bekerja karena masalah kesehatan yang diderita. Karena bertahun-tahun menjadi pengantar galon air, tubuh Gao Meiyun semakin membungkuk. Selain itu, dia mulai menghadapi masalah kesehatan, Gao Meiyun sering mengalami batuk parah, terlebih saat cuaca buruk datang.
english.sina.com
(c) english.sina.com
Dengan pendapatan yang pas-pasan dan dipotong untuk hutang, Gao Meiyun dan anak cucunya tinggal di kamar sempit tanpa adanya jendela atau ventilasi. Ruang yang sempit itu juga dipenuhi botol-botol galon. Kehidupan Gao Meiyun mendapat simpati dari masyarakat sekitar, mereka sering membantu memberi uang, tetapi jumlah itu tetap tidak cukup untuk melunasi hutangnya. Beruntung, berita  tentang Gao Meiyun membuat pemerintah China mengucurkan dana bantuan hidup setiap bulan, tetapi tidak termasuk biaya pengobatan. Bantuan beasiswa untuk cucu Gao Meiyun juga diberikan.

Lain di China, lain lagi di India. Ada sebuah kisah nyata sederhana yang menginspirasi juga. Sebuah kisah mengenai wanita tua berusia 83 tahun yang masih berdagang untuk menghidupi keluarganya. Apa yang Anda bayangkan di usia 83 tahun Anda?

(c) newsyaps.com
Mungkin masa tua sambil menimang cucu, masa pensiun yang tenang dan segala kebahagiaan yang Anda idamkan. Nyatanya Shila Ghosh, wanita tua yang tinggal di Pali, Bengal Barat, India, setiap sore menaiki bus yang akan mengantarkannya dari tempat di mana ia tinggal, menuju tempat di mana ia biasa menjajakan dagangannya.

Ia sudah melakukannya sejak lama, meski banyak orang hanya berlalu lalang melewatinya tanpa ingin membeli makanan yang ia jajakan. Bila Shila ditanya, apakah wanita tua ini tidak lelah dengan apa yang ia lakukan setiap hari, ia akan tersenyum dan berkata, "Tidak, aku kemari dengan bus. Lagipula, kesehatanku tidak seburuk itu." Mungkin tidak cukup di situ keheranan kita pada wanita bekerja yang sudah lanjut usia dan mestinya beristirahat di rumah. Wanita ini masih memiliki tanggungan 4 anggota keluarga sementara penghasilannya sebanyak 400 rupee setiap hari tak akan pernah cukup. Mungkin Shila bisa mengemis, namun ia masih memiliki harga diri dan rasa hormat pada orang lain, sehingga ia lebih memilih untuk bekerja dengan segenap dirinya sendiri daripada harus mengemis di jalanan.

Shila adalah contoh wanita yang tidak menyerah dan tidak mengeluh pada keadaan. Ia tahu ia sudah tua, namun ia tidak akan bertahan hidup bila ia tidak melakukan sesuatu dengan kondisi hidupnya yang serba terbatas bukan? Ia bahkan tidak memikirkan dirinya sendiri, ia masih bersedia bekerja demi menghidupi 4 orang anggota keluarganya. Sebuah kisah kehidupan sederhana dari seorang wanita tua ini, bisa mengajarkan kita mengenai perjuangan untuk bertahan hidup. Ya, karena tidak banyak dari kita yang benar-benar berjuang dalam kehidupan, hanya menikmati hidup dan menunggu bola kesempatan datang kepada kita. Dan kita akan mulai mengeluh ketika kesulitan yang datang.

Ingatkah berapa kali dalam sehari kita mungkin mengeluhkan apa yang tidak kita dapatkan? Apa yang tidak kita miliki? Tentang hidup yang tidak sesuai impian. Tentang barang yang tidak kita miliki. Tentang kecantikan yang kita dambakan. Sudahkah kita benar-benar bersyukur dengan apa yang Tuhan berikan hari ini, kemarin, seminggu yang lalu? Sudahkah kita benar-benar memanfaatkan itu semua?

Jangan mengeluh dengan gaji sedikit. Usahakan dengan halal apa yang kita inginkan. Jangan mengeluh dengan kulit yang tidak putih atau wajah yang tidak cantik, Anda bisa melakukan kebaikan dan hati Anda akan lebih dilihat daripada bagaimana rupa Anda. Jangan menyerah pada kemiskinan, berusaha dan berusahalah. Dunia ini masih adil bagi mereka yang ingin berusaha dan rejeki akan datang pada mereka yang berjuang. Tak usah Anda mengeluh karena pada akhirnya Andalah yang akan lebih bahagia dengan apa yang Anda perjuangkan.

"..karena tidak banyak dari kita yang benar-benar berjuang dalam kehidupan, hanya menikmati hidup dan menunggu bola kesempatan datang kepada kita. Dan kita akan mulai mengeluh ketika kesulitan yang datang."

Jadi, lihatlah nenek-nenek ini. Jika Anda masih sering mengeluh akan hidup, setidaknya perjuangan berat kedua nenek diatas bisa membuat kita yang masih muda malu jika terus saja mengeluh.
SUMBER