Belajar (Siap) Menang Dari Indra Sjafri

Emancipate yourself from mental slavery. None but ourselves can free our minds (Redemption Song - Bob Marley)

Tak sedikit orang menganggap Indra Sjafri sosok arogan. Kepercayaan dirinya, yang kerap nampak meluap, tak jarang disalahpahami sebagai bentuk kesombongan arsitek Timnas U-19 itu.

Bahkan, 'kelancangannya' menyebut anak asuhnya sebagai skuat Garuda Jaya, sempat menuai kritikan. "Bagaimana mungkin anak-anak kampung mampu membawa kejayaan pada Garuda, sementara kakak-kakak mereka yang sudah 'punya nama' saja gagal memberi kejayaan pada Timnas?" demikian rata-rata cibiran masyarakat waktu itu.

Saya termasuk orang yang beruntung pernah ngobrol panjang lebar dengan sosok kelahiran Painan, 2 Februari 1963 ini. Sepanjang pembicaraan, tak ada sedikitpun nada sombong atau arogan, seperti banyak dituduhkan padanya. "Sebagai pelatih saya memang harus percaya diri dan yakin. Kalau saya sudah tak yakin, bagaimana lagi dengan para pemain saya?" tutur Indra Sjafri, mengenai kepercayaan dirinya tersebut.

Meski yakin, Indra mengaku, hal tersebut tidaklah dilakukan dengan membuta. Untuk mencapai keyakinan itu, mantan Kepala Kantor Pos Bandara Minangkabau tersebut terlebih dulu berpeluh mempersiapkan diri. Keyakinan, bagi Indra, merupakan caranya untuk mengembalikan hasil akhir kepada Yang Maha Kuasa.



Indra Sjafri bisa jadi tak sadar. Namun, dengan keyakinnya, dia telah mengajarkan anak asuhnya untuk siap menang. Sikap ini jarang sekali ditunjukkan oleh para pelatih di Indonesia. Alih-alih mempersiapkan anak asuhnya siap menang, banyak pelatih yang hanya mengajarkan sikap untuk siap kalah. Sikap siap menang bukan hanya menjadi motivasi bagi Evan Dimas Darmono dan kawan-kawan. Tak akan ada lagi minder yang berbuah 'kalah sebelum berperang'. Tak ada lawan yang tak bisa dikalahkan. Dengan siap menang, mereka bakal memerdekakan pikiran dari batasan-batasan yang dibuat sendiri.

Dengan siap menang, seseorang tak akan menjadi jemawa ketika mereka benar-benar meraih kejayaan. Pun, dengan siap menang, tak akan ada rendah diri dan penyesalan berlarut-larut ketika akhirnya kalah. Mereka sadar telah berusaha, dan menunjukkan kemampuan, sebaik yang mereka bisa. Dengan semangat dan pelajarannya ini, Indra Sjafri telah berhasil memupus paceklik gelar kita, yang sudah berlangsung 22 tahun. Anak-anak kampung itu sukses menjadi pemenang dan membahagiakan bangsa mereka dengan gelar juara AFF U-19.

Sabtu (12/10) tadi malam, Skuat Garuda Jaya bakal menghadapi Korea Selatan di partai terakhir kualifikasi Grup G di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta. Menyongsong tim yang memiliki catatan 12 kali juara AFF U-19 ini, tak ada kata gentar keluar dari bibir Indra Sjafri. Bahkan, dengan keyakinan tinggi, dia menyebut anak asuhnya bisa mengalahkan Ksatria Taeguk.


Energi positif Indra Sjafri rupanya menular pada anak-anak asuhnya. Ucapan demi ucapan bernada optimis muncul dari mulut penggawa Garuda Jaya, salah satunya Evan Dimas. "Tak ada yang tak bisa dikalahkan kecuali Tuhan," tulis Sang Kapten dalam status Blackberry Messenger miliknya, sejak sehari sebelum laga dihelat.

Dan terbukti, Melawan Korea Selatan -yang notabene raksasa sepakbola Asia- Indra tak gentar. Urang awak ini justru menebarkan optimismenya bahwa Skuat Garuda Jaya bakal mempecundangi Ksatria Taeguk. Hat trick Evan Dimas mengantarkan Timnas Indonesia U-19 ke putaran final Piala AFC U-19 Myanmar 2014. Tri gol sang kapten tersebut membawa Indonesia menang 3-2 atas Korea Selatan (Korsel).

Optimisme yang disebarkan Indra Sjafri menular pada anak asuhnya. Para penggawa Garuda Jaya bermain tak kenal jeri. Umpan-umpan pendek dan permainan cepat -yang menjadi ciri khas mereka- dipertunjukkan dengan sempurna oleh penggawa Timnas U-19. Tak ada demam panggung yang nampak meski lawan mereka bukan tim kacangan. Korea Selatan telah 12 kali menjuarai ajang AFC U-19 ini.

Indra Sjafri bisa dikatakan faktor kunci di balik kemenangan Skuat Garuda Jaya ini. Tak salah jika Pelatih Korea Selatan, Kim Sang Ho, melontarkan pujian khusus bagi Indra Sjafri.

"Pemain terbaik dari tim pemenang? Pelatih mereka (Indra Sjafri, red)," puji Kim, usai anak asuhnya dikalahkan Garuda Jaya.

Profil Singkat Indra Sjafri

Nama Lengkap : Indra Sjafri
Tempat Lahir : Padang, Sumatera Barat
Tanggal Lahir : 2 Februari 1963
Kebangsaan : Indonesia
Posisi : Pelatih
Bermain di Klub : Timnas U-19
sumber: Bola.net - Oleh: Dendy Gandakusumah