Kisah Inspiratif: Wahid, Sang Tukang Ojek yang Sukses Jadi Anggota DPRD Manado

Ada pemandangan yang tidak biasa dalam Paripurna Istimewa DPRD Kota Manado yang melantik puluhan anggota dewan, Senin 11 Agustus 2014 lalu. Hampir semua mata tertuju pada sosok Abdul Wahid Ibrahim, warga Sindulang I Kecamatan Tuminting, Manado.

Wahid yang mengenakan jas hitam lengkap dengan dasi dan kopiah ini menjadi sorotan para awak media. Wahid memang spesial di hari itu.

Wahid adalah tukang ojek yang terpilih sebagai anggota dewan Kota Manado pada Pemilu legislatif lalu. Lalu bagaimana kisah Wahid duduk di kursi dewan yang terhormat di Kota Manado?

1. Modal Rp 40 juta, Wahid melenggang jadi anggota DPRD

Wahid maju mencalonkan diri melalui Partai Amanat Nasional (PAN). Berbekal modal uang sejumlah Rp 40 juta hasil simpanan pribadi dan saweran teman-teman sesama tukang ojek, dirinya sukses melenggang sebagai wakil rakyat dari Dapil Tuminting dengan torehan 1.919 suara. Ia mengalahkan delapan caleg lainnya dari dapil yang sama.

"Yang pertama tentunya kami mengucap syukur atas nikmat yang diberikan Tuhan ini. Kemudian saya bergembira namun tak lantas bereuforia. Yang jelas nanti akan ada pertemuan dengan konstituen usai acara ini," ujar Wahid saat diwawancarai wartawan usai pelantikan.

Wahid memang sudah meniatkan untuk maju pada pemilu 2014  sejak 3 tahun lalu, dan usaha untuk mendekati rakyatpun telah ia lakukan sejak itu melalui mimbar-mimbar majelis taklim. Disini Wahid membuktikan bahwa Tidak ada yang tidak mungkin, jika kita berani berfikir besar dan memulainya dari yang kita bisa walaupun sekecil apapun usaha dan kemampuan itu niscaya tujuan itu tetap akan tercapai.

2. Di waktu luang, Wahid akan tetap ngojek

Meski awalnya berprofesi sebagai tukang ojek, Wahid terdengar lancar berbicara dan tidak grogi diwawancara media. Wahid pun mengaku tidak akan meninggalkan profesinya dan akan turun ngojek saat waktu senggang.

"Saya tidak akan meninggalkan (ngojek) itu. Berkumpul dan bercengkerama dengan teman-teman itu tetap," ujar Wahid.

Hanya saja tugas pokok sebagai wakil rakyat yang kini diembannya akan dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.

"Target saya ya memenuhi harapan masyarakat terutama dari segi pendidikan. Menyelesaikan persoalan-persoalan krusial yang terjadi di sekitar kita, sebagaimana yang diinginkan masyarakat," ujar dia mantap.

3. Tinggal di gang sempit
Kesederhanaan Abdul Wahid Ibrahim, tukang ojek yang jadi anggota DPRD Kota Manado tak hanya terpancar dari penampilan dan tutur kata, rumah tempatnya tinggal bersama keluarga pun terbilang kecil untuk hunian seorang anggota dewan. Bahkan untuk mencapainya harus melewati sebuah gang kecil nan sempit.

Rumah tinggalnya memang terletak jauh di dalam perumahan warga. Dari jalan utama, harus melalui banyak lorong kecil. Jika tak menguasai betul, perlu bertanya sana sini lantaran rumitnya lorong di wilayah itu.

Tak sampai disitu, gang kecil yang hampir tak bisa dilewati 2 orang menjadi akses terakhir menuju rumah mantan tukang ojek ini.

"Parkir di luar aja pak. Motor enggak bisa masuk," ujar seorang warga yang membantu menunjukkan rumah Wahid.

Tak lama setelah menyusuri gang sempit, rumah kecilnya kelihatan. Lumayan, pas di depan rumah halamannya agak sedikit luas. Hampir dua meter lebarnya.

Beberapa warga kebanyakan ibu-ibu dengan ramah menyambut tamu yang akan menemui Wahid. "Silakan masuk pak. Pak Wahidnya ada di dalam," ujar mereka hampir serempak.

Ruang tamu kecil berukuran kurang lebih 2,5 x 4 meter menjadi tempat bercengkerama saat bersua sang legislator pilihan rakyat ini. Tak banyak pajangan yang menghiasi ruangan. Hanya satu setel sofa dan foto-foto keluarga yang menempel di dinding.

4. Wahid bertekad perjuangkan rakyat kecil

Wahid memiliki tujuan besar dalam mengemban tugas sebagai wakil rakyat. Dia pun berjanji tidak akan mengecewakan rakyat kecil yang sudah memilihnya.

"Saat ini banyak rakyat yang berteriak kelaparan. Sebagai legislator yang berangkat dari rakyat bawah, sudah menjadi tugas saya sebagai wakil mereka untuk memperjuangkan hak mereka, terutama persoalan krusial yang ada di sekitar mereka," jelasnya lancar.
SUMBER