Tiru Cara Miliader Berikut Menjadi Miliarder Jika Ingin Jadi Miliarder

Tidak salah seorang yang kecil bermimpi menjadi besar. Kebanyakan para miliarder ini berasal dari bawah.
Kerja keras, semangat, dan sedikit keberuntungan yang membedakan para miliarder ini dengan orang kebanyakan. Namun, bagaimana mereka bisa 'mengembangkan' uang mereka?
Peraturan nomor satu: uang tidak selalu melahirkan uang. Hampir semua miliarder di dunia memulai bisnisnya dari bawah.


Miliarder peringkat ke-10 dalam daftar 10 CEO Terbaik asal India di Arab dalam daftar Forbes Timur Tengah, sekaligus Managing Director of LuLu Group International, MA Yusuffali menceritakan kisahnya menggapai kesuksesan.

Berlayar ke Timur Tengah sekitar 1973, Yusuffali tak berbekal uang sepeser pun. Bermodal nekat, dia merantau untuk bekerja membantu bisnis pamannya. Namun siapa sangka, keputusannya itu menghantarkannya menjadi orang terkaya nomor 913 di dunia dengan nilai kekayaan sekitar US$ 2 miliar.

Kisah hampir serupa dialami Bos Landmark Group, Micky (Mukesh) Jagtiani. Memulai bisnis pada tahun 1973 dengan toko kaos anak di Bahrain. Micky berjuang bertahan hidup meski keluarganya telah meninggalkannya. Kini, Micky, bertengger di peringkat 250 orang terkaya versi Forbes dengan kekayaan sekitar US$ 5,9 miliar.

Apa yang menyebabkan orang-orang ini mampu menambahkan jumlah nol yang banyak ke dalam rekening bank mereka? Ini cara untuk menjadi miliarder yang dikutip dari Gulf News, Selasa, 25 Agustus 2014:

1. Menentukan Langkah yang Tepat
Pastikan langkah yang diambil merupakan langkah yang tepat. Jika terjadi sebuah kesalahan, langsung cari langkah perbaikan dengan cepat.
"Setiap keputusan baru diketahui kesalahannya setelah melihat hasil. Oleh karena itu jangan khawatir dengan kesalahan, tetapi siap dengan tindakan pencegahannya," ujar CEO of NMC Healthcare and managing director dan CEO of money transfer agency UAE Exchange, BR Shetty.
Jangan pernah masuk ke dunia bisnis yang telah terlalu banyak pelakunya. Tetap yakin dengan usaha dan mimpi Anda.

2. Memiliki gairah dalam pekerjaan Anda
"Gairah dan kerja keras merupakan hal yang penting untuk sukses," ujar Micky Jagtiani.
Anda harus memahami kondisi keuangan dan modal dalam memulai usaha. Selain itu, Anda harus memulai pada waktu yang tepat, tetapi jangan jadikan hal tersebut untuk menundanya. Lakukan apa yang bisa Anda lakukan sekarang.

3. Anda perlu sebuah tim
"Anda tidak dapat mencapai segalanya sendiri. Berikan kepercayaan kepada orang lain, berbagi visi, dan bekerja sama," ujar Micky.
Buatlah tim yang solid seperti keluarga dalam suatu perusahaan. Sehingga seluruh anggota merasa bertanggung jawab atas kelangsungan dan perkembangan perusahaan.
Anggota keluarga yang masuk dalam perusahaan justru terkadang membuat inefisiensi. Orang dari luar bisa memberikan kepedulian lebih kepada perusahaan.

4. Jangan takut gagal
"Sukses datang melalui kesalahan yang dapat diperbaiki dengan cepat. Kesalahan dapat memberikan pelajaran, dibandingkan kita mendapatkan kebenaran pada awal usaha," ujar Shetty.

5. Membuat langkah besar
Tidak salah, seorang yang kecil bermimpi menjadi besar. Kebanyakan para miliarder ini berasal dari bawah. Dia mulai mengejar pendidikan atau bisnis dengan uang pinjaman. Modal yang kembali bisa digunakan untuk membayar utang, tetapi keuntungan yang diperoleh tidak digunakan untuk berfoya-foya, melainkan diinvestasikan kembali untuk ekspansi usaha.

6. Berikan kembali
Jika Anda sudah mendapatkan keuntungan, tidak ada salahnya Anda memberikan sedikit bagi yang memerlukan. Jagtiani misalnya, dia telah mendanai pendidikan 100 ribu anak di sekolah kumuh India dan mendanai beberapa panti asuhan.
Para miliarder asal kelas menengah bawah biasanya memiliki rasa sosial yang tinggi karena mereka telah merasakan betapa menderitanya hidup susah. Mereka berkeyakinan "Ketika air (uang) mengalir keluar, maka akan lebih banyak yang masuk".

7. Produktif
Para miliarder ini bekerja 12-14 jam sehari. Mereka berpikir untuk terus mengembangkan bisnis mereka. Tidak ada kata puas ketika mencapai suatu keberhasilan.
"Sampai saat ini saya masih bekerja meski telah sukses, tapi saya merasa masih jauh mencapai kesuksesan itu," ujar CEO PNC Menon. Nah, bagaimana dengan Anda?