Atasi 5 Penghalang Ini, Jadilah Pengusaha Sukses

Sebagian pengusaha berhasil meraih tujuannya, sebagian lagi tidak. Mengapa? Karena sebagian pengusaha yang sukses tersebut berusaha mengatasi lima penghalang yang dalam banyak kasus menjamin kegagalan. Nah, apa saja penghalang itu? Simak berikut ini.

Tujuan yang tidak menginspirasi. Biasanya seseorang menetapkan tujuan, maka ia membayangkan sesuatu, misalnya sebuah obyek atau prestasi tertentu. Sayangnya, cara tersebut tidak cukup bisa memotivasi karena “sesuatu” tersebut bukanlah emosi positif yang sebenarnya bisa memotivasi.

Alih-alih membayangkan “sesuatu” sebagai tujuan, bayangkan saja bagaimana rasanya jika kita meraih kesuksesan itu. Dengan begitu, kita bisa terinspirasi untuk mau berusaha keras mencapai tujuan.

Takut kegagalan. Jika kita takut gagal, maka kita tidak akan pernah mengambil risiko untuk mencapai tujuan. Misalnya, kita tak akan menelpon calon pelanggan untuk menawarkan pelayanan baru hanya karena takut ditolak.
Ingat saja bahwa kegagalan bagi kita hanyalah kondisi sementara. Jika memang gagal, terimalah dan perlakukan kegagalan sebagai komponen perjalanan mencapai kesuksesan.

Takut sukses. Oh, ada juga takut sukses? Ada! Dalam banyak hal takut sukses adalah hal yang lebih melemahkan daripada takut kegagalan. Misalnya, jika kita menggapai sesuatu yang spektakuler seperti kekayaan. Kemudian timbul pertanyaan-pertanyaan seperti ‘bagaimana jika itu tidak membuat bahagia?’, ‘bagaimana jika pada akhirnya kita kehilangan semua itu?’, ‘bagaimana kalau nanti orang lain iri?’. Pertanyaan-pertanyaan semacam itu bahkan bisa menyabotase orang yang termotivasi.

Jadwal tak realistis. Umumnya orang melebih-lebihkan target dalam seminggu dan meremehkan target dalam setahun. Karena itulah banyak orang yang mencoba melakukan terlalu banyak kegiatan dalam jangka pendek daripada mengerjakan target jangka panjang. Ketidakmampuan menyelesaikan target jangka pendek bisa mematahkan semangat dan menciptakan kesan bahwa tujuan jangka panjang malah menjauh.
Oleh karena itu, ketika membuat list to do, jadwalkan hanya 20% aktivitas yang bisa menghasilkan 80% hasil. Selain itu, buat jadwal jangka panjang, tapi ketika membuat jadwal jangka pendek selalu sisakan ruang fleksibel untuk berjaga-jaga jika sewaktu-waktu ada perubahan rencana.

Mengkhawatirkan masa stagnan. Masa stagnan adalah titik di mana seseorang bisa mengalami patah semangat. Misalnya, ketika kita mencoba untuk menguasai sebuah bahasa. Kita mengalami kemajuan pada awalnya. Tapi kemudian, dalam beberapa waktu setelahnya kita merasa tidak membuat kemajuan atau bahkan mengalami penurunan. Sebagian orang menggunakan masa stagnan sebagai alasan untuk menyerah dan tentu saja gagal pada akhirnya.
Ketika kita mengalami masa stagnan atau bahkan penurunan, jangan menyerah dulu. Masa stagnan hampir selalu merupakan tanda bahwa kita hampir mencapai terobosan besar. Apabila kita bersabar dan terus berusaha, percayalah kita akan mencapai kesuksesan.

Menjadi pengusaha akan dihadapkan banyak tantangan, terutama dari dalam diri. Atasi kelima tantangan tersebut dan percayalah kita akan menjadi pengusaha sukses.
sumber