Anak-anak semakin dekat dengan teknologi dan karenanya mereka menghadapi
banyak masalah kesehatan. Kali ini, para ilmuwan mengkhawatirkan
teknologi touchscreen atau layar sentuh yang dinilainya membahayakan
tangan anak.
Kemudahan dan kepraktisan yang ditawarkan oleh
teknologi touchsreen memang berguna bagi orang dewasa, namun tidak
demikian bagi anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan. Akibat telalu
banyak menggeser-geser dan mengetuk menu di layar, jari anak
dikhawatirkan tidak tumbuh normal.
Lindsay Marzoli, seorang
terapis dari Learning and Therapy Corner di Amerika Serikat mengatakan
hal itu akan membuat otot jari tangan anak menjadi lemah. Saking
lemahnya, jari-jari itu jadi tidak cukup kuat bahkan untuk sekedar
dipakai menulis.
"Apa yang kami lihat adalah banyak anak datang
dengan keterlambatan perkembangan motorik, beberapa juga mengalami
penurunan kekuatan otot di area tersebut," kata Marzoli seperti dikutip
dari Daily Mail, Selasa (19/11/2013).
Panduan terbaru
dari American Academy of Pediatrics menyatakan bahwa anak tidak
disarankan berada di depan layar selama lebih dari 2 jam sehari. Bukan
sekedar untuk menggeser-geser atau mengetuk menu di layar, melainkan
juga untuk sekedar menonton apa yang ada di layar.
Sebuah
penelitian di Abertawe Bro Morgannwg University menunjukkan, teknologi
bisa menjadi bom waktu bagi kesehatan anak. Berlebihan menggunakan
telepon pintar alias smartphone ataupun komputer tablet bisa memicu
nyeri punggung dan leher, bahkan pada usia anak-anak.
Selain itu,
banyak menggunakan teknologi semacam smartphone cenderung membuat
anak-anak lebih malas bergerak. Kurang gerak, ditambah dengan pola makan
yang tidak sehat bisa memicu kegemukan dan berbagai komplikasinya,
termasuk diabetes dan gangguan jantung.SUMBER