Aku Menolak Aborsi Walau Tahu Janinku Cacat, Kisah Ibu Luar Biasa

Setiap ibu selalu ingin memiliki anak yang sehat, tidak kekurangan apapun. Namun kadang.. Tuhan punya skenario yang berbeda. Kadang Tuhan menjawab doa-doa hamba-Nya dengan rahasia besar. Rahasia besar agar kita belajar, baik dari kehidupan kita sendiri, atau dari kehidupan orang lain.
Orang bijak mengatakan:

"Belajarlah dari pengalaman hidup orang lain, karena umur Anda tidak panjang untuk mencoba semua pengalaman itu seorang diri,"


Maka berterima kasihlah pada wanita hebat ini. Dia membagi sebuah video tentang pengalaman hidupnya(search : youtube.com/Everyone Matters). Video ini menceritakan pengalaman hebatnya menjadi seorang ibu. Wanita ini dikaruniai seorang anak laki-laki yang memiliki kebutuhan khusus. Sejak dalam kandungan, ada masalah kesehatan yang dialami janin.
Bayi yang dikandung lahir dengan kekurangan di bagian mata. Banyak orang mempertanyakan, kenapa wanita ini tidak mengaborsi saja bayinya saat masih dikandung? .
berikut kisahnya :
 
 
Ketika usia saya 15 tahun, saya bertemu dengan Chris dan kami saling jatuh cinta. Kami menikah ketika usia saya sudah 21 tahun. Saat usia saya 23 tahun, kami menyadari bahwa kami akan memiliki seorang bayi. Kami sangat bahagia dan tidak sabar.
Di usia kehamilan 18 minggu, hasil USG menunjukkan bahwa kami akan memiliki seorang bayi laki-laki, sehingga kami lebih bahagia lagi. Kami memberinya nama Christian :)
Seminggu kemudian, kami mendapat sebuah telepon. Ada yang tidak normal pada Christian. Kami panik. Semakin Christian tumbuh, para dokter semakin tidak yakin dengan kondisinya. Apa yang salah? Apakah dia masih hidup? Apakah dia akan mengalami gangguan mental?
Pada tanggal 18 Februari 2011, Chris dan saya pergi ke Vanderbilt untuk melahirkan Christian. Kami tidak tahu apakah kami akan membawa Christian pulang (dalam keadaan hidup) atau tidak.
Pada pukul 9:32 pagi, Christian lahir ke dunia.. dia menangis kencang. Dia HIDUP. Namun kondisinya tidak sesederhana itu. Kondisi Christian jauh lebih buruk dibandingkan dengan apa yang kami bayangkan. Dia lahir dengan kondisi bibir sumbing. Dia bahkan tidak bisa menutup mulutnya. Kondisi yang dia alami hanya terjadi pada 1 dari 50 orang di dunia. Selain itu, ada kondisi lain yang lebih buruk..
Mata Christian juga mengalami cacat. Kedua matanya tidak terbentuk. Bola mata tidak ada di tempatnya. Bayi laki-laki kami buta. Hati kami hancur berkeping-keping. Kami tidak tahu apa yang harus kami lakukan, atau bagaimana cara membesarkan seorang anak yang tidak bisa melihat. Christian harus menjalani operasi pada usia empat hari, dia dirawat di NICU hingga 4 minggu.
Saat kami membawanya pulang dari rumah sakit, semua hal jadi semakin berat. Setiap kali kami membawa Christian ke tempat umum, orang-orang akan menatapnya dan mengatakan di belakangku, "Lihat bayi itu!". Anak-anak akan bertanya pada ibu mereka apa yang terjadi pada "bayi itu".
Saya tidak bisa pergi ke sebuah tempat di mana orang-orang tidak menemukan kejanggalan pada Christian. Beberapa orang bahkan menanyakan langsung pada saya, "Apa yang terjadi dengan anak Anda?"
Bahkan seorang gadis menanyakan bahwa saya adalah ibu yang jahat, karena saya tidak mengaborsi Christian saat masih dalam kandungan. Hal itu sangat menyakitkan bagi saya :(
Namun semakin Christian tumbuh besar, dia sudah bisa mulai tertawa dan bermain. Dan saat orang-orang menatapnya, Christian justru tertawa lucu. Dan orang-orang itu akan balas tertawa.
Orang-orang mulai mencari saya di Facebook, atau mencari Christian dari cerita-cerita orang tentangnya. Dan kami memiliki BANYAK teman baru. Orang-orang mengatakan pada saya, bagaimana Christian memberi inspirasi bagi mereka, dan bagaimana hebatnya dia. Semua hal terasa lebih mudah. Christian terus tumbuh dan sehat. Semua orang yang bertemu dengan Christian menyukainya dengan cepat.
Semua hal yang menghakimi saya, dan bisikan-bisikan tidak menyenangkan tidak lagi menjadi kekhawatiran saya. Karena saya tahu Christian adalah anak yang hebat, dari dalam dan dari luar.
Pada akhirnya saya menyadari bahwa keputusan saya tepat, untuk tidak mengaborsi Christian.
He is the love of my life.
And he is a miracle.