Mari Belajar Etiket

DI ZAMAN modern saat ini, perbekalan pengetahuan etiket seseorang dalam pergaulan sangat penting. Jika tidak, siap-siap saja dijauhi dan ”ditalak” jadi teman.

Sebagai makhluk sosial, manusia tentu saja tidak bisa hidup sendiri. Seseorang perlu bersosialisasi dengan manusia lain disekitarnya untuk mengembangkan diri. Nah, saat melakukan interaksi dengan sesama manusia tersebut perlu ada tatakrama yang harus dimiliki. Mulai dari etiket berkomunikasi, etiket di rumah, di sekolah, di tempat umum, di perjalanan, etiket dalam berbusana, serta dalam pergaulan.


Berbeda dengan etika, pengertian etiket lebih spesifik. Etika sendiri merupakan falsafah moral yang dilandasi agama, budaya serta perilaku mana yang baik dan buruk. Sementara, etiket merupakan penjabarannya berdasarkan etika. Etiket adalah aturan sopan santun dan tata cara pergaulan yang baik antara sesama manusia.

Etiket bisa diartikan sebagai rambu-rambu yang membantu mengetahui apa yang harus dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan dalam situasi tertentu. Hal utama yang juga menjadi dasar dari etiket adalah adat-istiadat atau tradisi dari daerah dan negara tertentu. Cara menunjukkan arah, mengedipkan mata, atau menggeleng di setiap daerah mungkin akan berbeda-beda dan memiliki makna yang tidak sama.


Prinsip-prinsip dalam etiket selalu tetap, tidak berubah, bersifat universal, dan tak terbatas waktu dan tempat. Terdapat tiga prinsip dalam etiket, yaitu respek, empati dan kejujuran. Respek berarti menghargai orang lain, peduli pada orang lain dan memahami orang lain apa adanya. Tak peduli mereka berbeda, berasal dari kultur berbeda atau keyakinan berbeda. Sangat penting untuk menunjukkan penghargaan kepada setiap orang dengan kelebihan, kekurangan, kesamaan dan perbedaan yang ada. Dengan bersikap respek, Anda berharap, orang lain juga akan respek pada diri Anda.


Empati sendiri berarti meletakkan diri di pihak orang lain. Sebelum bertindak atau berucap, Anda harus berpikir dulu, apa pengaruhnya bagi orang lain. Bagaimana bila hal itu diucapkan atau dilakukan orang lain kepada Anda. Apakah akan membuat senang atau berang. Pikirkan dulu, jangan sampai tindakan atau ucapan itu menyinggung dan menyakiti orang-orang di sekitarmu, atau membuat diri Anda terlihat buruk di mata orang lain.


Kata-kata dan sikap yang penuh pertimbangan dan empati, akan membuat Anda terlihat bijaksana, dewasa dan manusiawi. Sementara jujur berarti melakukan dan mengucapkan kebenaran, sekalipun itu menyakitkan. Jika kebenaran itu sulit, harus ditemukan cara yang paling positif untuk mengatakannya atau cukup dengan diam.


Etiket kosultan dari John Robert Power Cynthia Ningrum mengatakan, bagi sebagain orang, mungkin etiket dianggap tidak terlalu penting. Justru sebaliknya, etiket layak untuk dilakukan demi sopan santun dan tata krama. Memiliki etiket yang baik tentu akan membuat anda disegani oleh orang lain.


”Mungkin etiket adalah salah satu hal yang sudah dilupakan oleh banyak orang namun menjaga etiket itu sangatlah penting. Etiket berarti sopan santun dan tata krama. Sebagai makhluk sosial, menjaga etiket itu penting sekali,” ujarnya saat acara talkshow bertajuk ”Etiket Baik Tunjang Gaya Hidup Modern” yang diselenggarakan PT Unilever Tbk di East Mall Grand Indonesia lantai 1, belum lama ini.


Dia menuturkan, beberapa dasar dari etiket diantaranya memberi perhatian kepada orang lain, memiliki rasa toleransi yang tinggi kepada orang lain, positif thinking serta bersikap ingin membantu. ”Intinya, segala sesuatu hal yang kita lakukan memiliki etiket,” terang Cynthia.


Misalnya, Cynthia mencontohkan, saat melakukan minum saja, itu ada etiket-etiket tertentu. Jika kita minum menggunakan cangkir dan sedang berada di meja makan, kita harus mengangkat cangkir sekaligus tatakannya, baru minum. Dalam proses meminumnya pun tidak boleh mengeluarkan suara.


Saat berkomunikasi dengan lawan bicara pun, kata dia, ekpresi wajah pun musti memperlihatkan kesenangan dan antusias. Hal itu mencerminkan bahwa Anda ramah dan mendengarkan setiap perkataan teman bicara Anda. ”Mata harus memandang dengan intens dan penuh keantusiasan,” imbuh Cynthia.


Pada faktanya, lanjut dia, dengan menjaga etiket, berarti individu tersebut memiliki nilai sopan santun dan tata krama yang luar biasa. ”Hal sepele memang. Ambil contoh ketika ingin mengaduk teh. Jangan membuat suara gaduh ketika sedang mengaduk, itu tidak sopan. Aduklah teh anda tanpa mengeluarkan suara sedikitpun. Sepele, namun penting,” tutur Cynthia.


Cynthia menuturkan, sesorang yang memiliki etiket yang baik akan sangat dihormati dan disegani oleh lingkungannya. Karena, perilaku dan sikapnya membuat nyaman orang lain. Selain itu, pola komunikasi kehidupannya pun akan berjalan lancar. ”Pekerjaan dan kehidupan orang yang memiliki etiket baik tidak pernah memiliki hambatan,” ujarnya.


Tidak hanya orang dewasa dan remaja, terang dia, anak-anak pun harus belajar etiket terutama menghormati dan menghargai orang yang lebih tua. Peran orangtua, sangat penting untuk menumbuhkan kebiasaan etiket yang baik kepada anak-anak, terutama saat berada di rumah.


”Misalnya, saat berangkat sekolah dibiasakan mencium tangan ayah dan ibu dan mengucapkan salam. Setelah pulang sekolah pun demikian. Orangtua harus mendidik hal ini sedari kecil. Sehingga saat besar pun, mereka akan terus melakukannya,” kata Cynthia.


Etiket, ujar dia, juga tidak mengenal budaya dan profesi. Di kehidupan politik misalnya, Cynthia mengatakan poltikus tidak boleh menghujat lawan politiknya seenaknya. Perlu kesadaran bagi mereka yang bergerak di dunia ini bahwa mengejek dan menjatuhkan orang lain ujungnya tidak akan berbuah manis.


Yang paling penting, kata Cynthia, etiket mudah untuk dipelajari dan dibiasakan. Karena standar etiket sebenarnya sudah ditetapkan sejak zaman lampau. Setiap orang hanya perlu kesadaran dan pikiran agar saling menghormati antara sesama agar jalan kehidupan terus berjalan lancar. 

sumber: krjogja.com