1. Bermula dari Produsen Makanan
Pada
awalnya, Samsung sama sekali tidak memproduksi barang elektronik.
Perusahaan ini didirikan oleh Lee Byung Chull pada tahun 1938 sebagai
perusahaan perdagangan makanan.
Samsung
saat itu antara lain memproduksi mie dan berkantor di wilayah Daegu,
Korea Selatan. Perusahan ini lumayan sukses dan kemudian pindah kantor
ke Seoul.
Setelah perang Korea selesai,
Samsung mulai melebarkan sayap bisnisnya. Pada tahun 1954, Samsung
membangun pabrik pakaian wol terbesar di Korsel.
Sukses di bidang bisnis yang
dirintisnya, Samsung akhirnya memutuskan masuk ke bisnis elektronik pada
tahun 1960. Produk pertama mereka adalah televisi berlayar hitam putih.
Nama Samsung sendiri dalam bahasa
Korea Selatan berarti tiga bintang. Dalam logo awalnya, lambang Samsung
memang menampakkan tiga buah bintang.
Tiga mewakili arti besar, banyak dan powerful. Sedangkan bintang diartikan sebagai keabadian.
2. Dipandang Remeh
Awal
mula Samsung memasuki bisnis elektronik tidak berjalan dengan mulus.
Produk mereka masih dipandang tidak berkualitas dan murahan.
Samsung
Electronics masih kalah jauh dari para rival asal Jepang. Terutama Sony
yang saat itu adalah nama besar di jagat teknologi dunia.
Lee kun Hee, anak ketiga pendiri
Samsung, menyadari citra Samsung yang masih buruk dan dianggap sebagai
vendor kelas dua. Pada tahun 1993, Lee meminta dilakukan reformasi
radikal agar Samsung berjaya menjadi pemain elektronik kelas dunia.
"Ubah semua hal kecuali istri dan
anak-anakmu," demikian kata-katanya yang terkenal. Sejak saat itu,
Samsung pun melesat sangat cepat.
Samsung berinvestasi besar-besaran
membuat produk berkualitas. Dan juga kampanye iklan untuk membuat nama
mereka semakin dikenal di mancanegara.
3. Menjadi Produsen Elektronik Top
Sejak
tahun 1990-an itulah, Samsung Electronics menapak pada kejayaan. Mereka
menjadi produsen memory chip terbesar di dunia pada tahun 1992 dan
produsen chip nomor dua setelah Intel.
Pada
tahun 1995, Samsung menciptakan layar LCD pertama dan kemudian menjadi
pabrikan LCD terbesar. Samsung juga memproduksi hampir semua perangkat
elektronik, termasuk smartphone.
Dilhat dari unit terjual, Samsung
saat ini adalah produsen ponsel terbesar menggantikan Nokia. Mereka juga
berstatus produsen televisi dengan penjualan terbanyak sejak tahun
2006.
Kejayaan Samsung di banyak bidang
eletronik membuat produsen elektronik asal Jepang kelabakan. Sejak tahun
2005, merek Samsung sudah lebih populer ketimbang Sony menurut riset
Interbrand.
Dan sejak tahun 2009, Samsung menjadi perusahaan elektronik dengan pendapatan tertinggi sejagat, menjungkalkan Hewlett Packard.
4. Rahasia Sukses Samsung
Samsung
lebih dikenal sebagai pengikut yang cepat dalam bisnis elektronik.
Dalam arti, mereka biasanya membiarkan pihak lain berinovasi terlebih
dahulu sebelum membanjiri pasar dengan produk yang sejenis, namun tidak
kalah bagus dan malah lebih berkualitas.
Memang
formula ini sering berhasil. Meski kadang membuat Samsung tersandung
kasus hukum, misalnya melawan Apple karena dinilai meniru iPhone dan
iPad.
Para pimpinan Samsung selalu
menggambarkan perusahaan dalam kondisi krisis sebagai pelecut semangat,
meski nyatanya mereka sedang di puncak. Inilah salah satu rahasia sukses
mereka.
"Saat ini adalah krisis yang
sesungguhnya. Kebanyakan bisnis flagship dan produk Samsung akan usang
dalam 10 tahun. Kita harus memulai hal yang baru," kata Lee kun Hee dua
tahun lalu.
"Kekuatan sesungguhnya dari Samsung
adalah kecepatannya. Orang Korea makan dengan cepat, berbicara cepat dan
berjalan seperti orang gila. Itu adalah semangat orang Korea dan
Samsung adalah contoh sifat kompetitif mereka," kata Professor Sea Jin
Chang, penulis buku Sony vs Samsung.
"Bagi orang Korea, menjadi nomor
satu, mendapatkan medali emas adalah sesuatu yang penting," kata Tony
Michell, penulis Samsung Electronics and the Struggle for Leadership of
the Electronics Industry.
Samsung punya kemampuan untuk melepas produk baru dengan sangat cepat.
Dikarenakan organisasinya mirip dengan militer, sangat disiplin dan
manajemennya sangat berkuasa.
Samsung juga bekerja giat meningkatkan brand awaereness.
Mereka mensponsori klub sepak bola Chelsea dan juga Olimpiade. Pada
tahun 2011, nilai brand Samsung sudah senilai USD 23,4 miliar.
5. Memprediksi Masa Depan Samsung
Kini,
Samsung adalah pemimpin pasar eletronik yang disegani. Banyak pihak
menilai kini saatnya Samsung unjuk gigi sebagai inovator yang
sesungguhnya mengingat nama mereka yang meraksasa.
Samsung
tampaknya menyadari hal tersebut. Smartphone keluaran terbaru mereka
tidak lagi seperti produk orang lain dan menampilkan inovasi tersendiri.
Seperti Galaxy Note yang
menghadirkan sebuah stylus canggih. Dan di bidang televisi, mereka
menghadirkan perangkat yang bisa mengenali perintah dengan suara atau
lambaian tangan.
Samsung juga berusaha membuat
software berkualitas, setelah selama ini lebih dikenal sebagai produsen
hardware. Misalnya dengan pengembangan Tizen sebagai OS smartphone baru
mereka.
Dengan brand yang sudah mengglobal
dan mesin marketing luar biasa, kesuksesan Samsung diprediksi masih
bertahan lama. Namun ancaman tetap menghadang, seperti bangkitnya
produsen teknologi asal China.
"Bukan gugatan Apple yang akan meruntuhkan Samsung. Namun OEM asal China," kata Hoarce Dediu, seorang analis industri.
Namun ada juga yang menilai produsen
asal China belum mampu bersaing dalam waktu dekat. "China masih harus
belajar soal kualitas produk dan kemampuan memproduksi jutaan item tanpa
cacat," kata Tony Mitchell.