Sifat Pemarah yg Memaafkan

Jenderal Horace Potter adalah seorang tentara dan diplomat Amerika yang pernah menjadi sekretaris pribadi Presiden Jenderal Ulysses S. Grant, presiden AS ke-18. Jenderal Horace Potter pernah menulis tentang percakapannya dengan Jenderal Ulysses Grant suatu malam saat mereka duduk di dekat api unggun.
 
"Jenderal Ulysses, Anda luar biasa. Meski Anda dididik dalam kekerasan militer, dan selalu mengalami permainan kasar dalam tugas garis depan, Anda tidak terpancing untuk mengumpat. Saya tidak pernah melihat Anda mengucapkan kata-kata kasar sekali pun. Anda punya alasan untuk hal ini?" tanya Potter.

Grant menjawab, "Saya tidak mau membiasakan mengumpat. Sejak remaja saya tidak pernah melakukannya. Dan ketika dewasa, saya anggap mengumpat adalah sebagai suatu tindakan kebodohan. Karena kata-kata kasar membangkitkan amarah diri kita sendiri dan menyulut kemarahan orang lain. Saya tidak pernah melihat kehidupan yang berkualitas dari seorang pemarah."
"Selain lemah dan rapuh dari segi spiritual, seorang pemarah menghilangkan banyak kesempatan. Seorang pemarah adalah seorang yang lelah. Dia seorang yang berperang dengan dirinya sendiri; dan sekalipun dia menang, dia hancur. Tidak ada yg lebih buruk dari pada seorang yang menjadi marah sampai dia tidak dapat menguasai diri."

Pada saat kita jadi pemarah, kita telah kalah
Pada saat kita membenci, kita telah terkunci
Pada saat kita mendendam. kita telah menjadi tawanan.

Solusi menuju ketenangan, adalah dengan MENGAMPUNI atau MEMAAFKAN.

Jangan sampai amarah kita merusak jalan hidup dan masa depan kita. Jadilah orang sabar serta arif dan bijaksana!

Bertepatan dengan momen Idulfitri tahun 2012 saat ini mari kita minimalisir amarah kita dengan saling memaafkan dan bersilaturahmi.

SELAMAT IDUL FITRI 1433H / 2012 M, MOHON MAAF LAHIR & BATHIN



AYITIBOX INDONESIA 'Kalau Situs Lain Sibuk Menjual, Disini Royal Membeli'