Cerita ini bukan cerita nabi atau cerita islami,
namun cerita inspiratif sekali. Mengisahkan seorang ibu (bernama Janell
Burley Hofmann) yang memberikan hadiah ponsel berkelas yaitu iPhone 5
kepada anaknya (Gregory). Meskipun iPhone 5 merupakan barang mewah,
pemberian iphone 5 ini bukan untuk memanjakan anaknya, justru ia memberi
aturan atau perjanjian yang sangat ketat kepada anaknya, dan ia harus
mentaatinya. Jika tidak mau taat, maka iPhone tersebut akan di minta
kembali.
Perjanjian tersebut sangat positif untuk
anaknya, juga sangat inspiratif untuk kita terapkan bagi anak-anak
kita. Berikut Ini daftar perjanjian ibu kepada anaknya yang disandur
dari forum kaskus :
1.Ini (iPhone 5) adalah milik ibu. Ibu membelinya. Ibu yang membayarnya. Ibu meminjamkannya untukmu. Bukankah ibu yang terbaik?
2.Ibu harus selalu mengetahui password-nya
3.Jika
teleponnya berdering, jawablah. Itu adalah sebuah telepon. Katakan halo,
tunjukkan perilaku yang baik (sopan.) Jangan pernah abaikan panggilan
telepon jika dilayarnya tertulis “Ibu” atau “Ayah”. Jangan pernah.
4.Berikan
teleponnya kepada orang tua-mu tepat jam 7:30 malam setiap malam sekolah
dan setiap akhir minggu pada jam 9 malam. Telepon tersebut akan
dimatikan untuk satu malam dan akan dihidupkan kembali esok hari jam
7:30 pagi. Jika kamu tidak mau menelepon ke telepon rumah temanmu,
karena takut jika orang tua-nya yang mengangkat terlebih dahulu, maka
jangan menelepon atau SMS sama sekali. Dengarkan suara hatimu dan
hormatilah keluarga orang lain seperti kamu ingin keluarga kita
dihormati.
5.Kamu
tidak akan membawa Ini (iPhone 5) ke sekolah. Ngobrol-lah secara
langsung dengan orang-orang yang biasa kamu ajak chatting atau SMS. Ini
adalah bekal atau skill untuk hidupmu kelak. Untuk sekolah setengah hari
atau field trip sesudah sekolah akan kami pertimbangkan.
6.Jika ini
(iPhone 5) jatuh kedalam toilet, terhempas ke tanah, atau menghilang di
udara bebas, kamu bertanggung jawab untuk penggantian atau biaya
perbaikan. Kamu bisa memotong rumput, menjaga bayi, atau menggunakan
uang tabungan hadiah ulang tahun. Ini akan terjadi, kamu harus bersiap.
7.Jangan
gunakan teknologi ini untuk berbohong, membodohi, atau menipu umat
manusia lainnya. Jangan biarkan dirimu terlibat dalam pembicaraan yang
akan menyakiti orang lain. Jadilah teman yang baik terlebih dahulu atau
menjauhlah dari kemungkinan perseteruan.
8.Jangan mengirimkan SMS, email, atau mengatakan apapun yang tidak mau kamu ucapkan dalam kehidupan sehari-hari.
9.Jangan
mengirimkan SMS, email, atau mengatakan apapun ke seseorang yang tidak
mau kamu katakan dengan lantang ketika orang tua mereka sedang berada
diruangan itu. Sensorlah dirimu sendiri.
10.Tidak
boleh ada pornografi. Carilah informasi di internet yang hanya akan kamu
bagikan ke Ibu secara langsung. Jika kamu memiliki pertanyaan tentang
apapun, tanyalah seseorang – lebih baik lagi tanya ke Ibu atau ayahmu.
11.Matikan,
diamkan, sembunyikan dari khalayak ramai. Terutama di restoran, didalam
bioskop, atau ketika berbicara dengan umat manusia lain. Kamu bukanlah
orang yang kejam; jangan biarkan iPhone merubah itu.
12.Jangan
kirimkan atau menerima gambar/ foto dari bagian pribadi anggota tubuhmu
atau orang lain. Jangan tertawa. Suatu saat kamu akan tergoda untuk
melakukannya secerdas apapun dirimu. Ini sangat beresiko dan dapat
menghancurkan masa muda/ kuliah/ atau masa dewasamu. Ini akan selalu
jadi ide yang buruk. Dunia maya itu luas dan lebih kuat daripada dirimu.
Sulit sekali menghilangkan jejak dalam skala sebesar ini – termasuk
reputasi yang buruk.
13.Jangan
mengambil jutaan foto dan video. Tidak perlu mendokumentasikan
segalanya. Alamilah hidupmy sendiri. Kenangan itu akan tersimpan dalam
ingatanmu untuk selamanya.
14.Sesekali
tinggalkan iPhone ini dirumah dan coba untuk merasa nyaman dan aman
dengan keputusan itu. Ini (iPhone) bukanlah benda hidup ataupun
perpanjangan dirimu. Belajarlah untuk hidup tanpanya.
Jadilah lebih besar dan lebih kuat daripada FOMO – Fear Of Missing Out (rasa takut kehilangan.)
Jadilah lebih besar dan lebih kuat daripada FOMO – Fear Of Missing Out (rasa takut kehilangan.)
15.Download
lagu yang baru atau yang klasik atau yang berbeda dari yang didengarkan
oleh jutaan orang lain yang mendengarkan hal yang sama. Generasimu
memiliki akses musik yang belum pernah ada selama sejarah. Ambillah
keuntungan dari hal tersebut. Perluas cakrawala-mu.
16.Sesekali mainkan permainan dengan kata-kata atau puzzles (teka-teki) atau permainan yang melatih otak.
17.Jaga
matamu tetap menghadap kedepan. Lihat dunia disekelilingmu. Pandangilah
jendela. Dengarkan kicauan burung. Jalan-jalan. Berbicaralah dengan
orang asing. Berkelilinglah tanpa Googling.
18.Kamu
pasti akan melakukan kesalahan. Ibu akan mengampil teleponmu. Kita akan
duduk dan membicarakannya. Kita akan memulai dari awal lagi. Ibu dan
kamu, kita selalu belajar. Ibu adalah bagian dari tim-mu. Kita melakukan
ini bersama-sama.
Dan, pada akhir daftar kontrak, sang ibu
menulis “Kebanyakan pelajaran disini tidak hanya berlaku untuk iPhone,
namun untuk kehidupan..”
Sungguh perjanjian yang sangat mendidik
dan sangat bijak sana bagi anaknya. sangat cocok sekali dengan keadaan
saat ini, zaman di mana kemudahan teknologi membuat kita jarang
berinteraksi secara langsung kepada orang di sekitar kita. Kita lebih
suka berlama-lama sms an, berlama lama melihat diding facebook kita,
lebih suka chating dengan ym. Kita lebih suka menatap layar, dari pada
harus bertemu langsung. Padahal jika kita melakukan hal tersebut secara
berlebihan, akan berdampak buruk bagi perkembangan psikologis kita,
khususnya kemampuan untuk berinteraksi secara langsung dengan
masyarakat.